PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK-HAK ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENYEBABKAN MATINYA ORANG PADA TAHAP PENYIDIKAN DI POLRES KOTA PADANG

ABSTRAK Perlindungan hukum terhadap anak yang berhadapan dengan hukum khususnya anak sebagai pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan matinya orang dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan diperbaharui lagi dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang kemudian ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016. Banyaknya terjadi kasus kecelakaan oleh anak dan melihat begitu pentingnya perlindungan hukum terhadap anak agar selama menjalani proses peradilan anak tidak merasa terancam, tertekan jiwa dan mentalnya yang mana hal tersebut berdampak pada tumbuh kembang anak. Karena anak merupakan cikal bakal generasi penerus bangsa. Berdasarkan alasan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Pertama, bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap hak-hak anak sebagai pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan matinya orang padaa tahap penyidikan di Polres Kota Padang? Kedua, apa saja kendala dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap hak-hak anak sebagai pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan matinya orang pada tahap penyidikan di Polres Kota Padang? Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode yuridis sosiologis. Dalam penelitian ini bersifat deskriptif karena dengan penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran yang menyeluruh, lengkap dan sistematis. Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan: Pertama, Perlindungan hukum terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan matinya orang diantaranya berupa anak mendapat pendampingan penasihat hukum dan petugas BAPAS, didampingi oleh orang tua/ wali yang dipercaya oleh anak, dipisahkan dari orang dewasa, serta bebas dari pertanyaan yang menjerat dan memberikan keterangan tanpa tekanan. Kedua, kendala yang dihadapi oleh penyidik dalam perlindungan hukum terhadap anak pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan matinya orang adalah terbatasnya jumlah penyidik anak, adanya anggapan bahwa anak harus dihukum setimpal layaknya orang dewasa sehingga sulit memulai proses diversi, dan identitas anak yang masih dipublikasikan oleh media, serta masa tahanan anak yang singkat sehingga ada beberapa hak yang tidak bisa diberikan kepada anak. Kata Kunci : Kecelakaan Lalu Lintas Yang Menyebabkan Matinya Orang, Anak Sebagai Pelaku, Perlindungan Hukum, Penyidikan