PENGARUH BUDAYA POLITIK MASYARAKAT MINANGKABAU TERHADAP PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PADA PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2019 DI KOTA PADANG

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemenangan Prabowo di kota Padang yang umumnya beretnis Minangkabau pada 2x periode pemilihan umum di tahun 2014 dan 2019 yang lalu. Peneliti beranggapan bahwa Budaya politik masyarakat Minangkabau Mempengaruhi Partisipasi Politik masyarakat. Rumusan masalah pada penelitian ini bagaimana pengaruh budaya politik masyarakat Minangkabau terhadap partisipasi politik masyarakat pada pemilihan umum tahun 2019 di Kota Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan menjelaskan pengaruh budaya politik masyarakat Minangkabau terhadap partisipasi politik masyarakat pada pemilihan presiden dan wakil presiden pada tahun 2019 di kota Padang. Teori yang digunakan adalah teori budaya politik dan salah satu unsur budaya politik Minangkabau 3T, serta partisipasi politik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis statistic. Pengujian hipotesis menggunakan korelasi Kendall’s Tau. Data dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS 21 dengan analisis tabulasi silang. Dalam hasil tersebut hipotesis yang di terima Ho yaitu tidak terdapat pengaruh budaya politik masyarakat Minangkabau terhadap partisipasi politik masyarakat pada pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2109 di Kota Padang. Hasil tabulasi silang menunjukan orientasi poltik yang afektif pada tingkat sedang dan analisis tersebut menunjukan bahwa masyarakat Minangkabau dalam menentukan pemimpin di pengaruhi oleh unsur 3T yang ada pada Budaya Minangkabau. Kesimpulan Pada penelitian ini adalah Budaya politik masyarakat Minangkabau tidak mempengaruhi Partisipasi politik masyarakat pada pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019 di Kota Padang. Masyarakat Minangkabau di Kota Padang hanya sampai pada tahap afektif yang menjadikan masyarakat tersebut pada kelompok masyarakat politik kaula atau menengah. Masyarakat Minangkabau memiliki budaya politik yang khas yaitu unsur 3T dalam menentukan pemimpin yang ada pada budaya Minangkabau. 3T itu melibuti (Takah,Tageh,Tokoh), sehingga terbukti pada pemilihan presiden dan wakil presiden masyarakat kota Padang cenderung memenangkan Prabowo yang dianggap memenuhi kriteria 3T sesuai dengan pribahasa Minangkabau