Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Luas Bangun Datar Dengan Model Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Kelutan Kabupaten Trenggalek Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019

Menyadari akan manfaat model pembelajaran kooperatif tipe NHT serta melihat kenyataan bahwa model tersebut belum atau jarang dimanfaatkan dalam kelas secara optimal, maka perlu kiranya diadakan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut mengenai seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif  tipe NHT dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Berdasakan latar belakang di atas dapar disusun rumusan masalah yakni bagaimanakah Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Luas Bangun Datar dengan Model Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Kelutan Kabupaten Trenggalek Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019? Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran obyektif tentang Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Luas Bangun Datar dengan Model Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Kelutan Kabupaten Trenggalek Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 2 Kelutan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 9 orang, terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. SD Negeri 2 Kelutan Kecamatan Trenggalek. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran NHT terbukti dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi luas bangun datar pada siswa kelas VI SDN 2 Kelutan Kabupaten Trenggalek pada semester I tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat diketahui dari peningkatan hasil belajar siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya, pada siklus I hasil belajar yang semula nilai rata-rata kelas pada prasiklus sebesar (62,22) meningkat menjadi (63,33), pada siklus I kemudian meningkat (75,56) pada siklus II dengan ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus terdapat 3 siswa atau 33,33% meningkat menjadi 4 siswa pada siklus 1 atau 44,44% dan pada akhir siklus II menjadi 8 siswa atau 88,8