PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READING, REFLECT, RECITE, REVIEW) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NU AL MA’RUF KUDUS TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan informasi mengenai penerapan strategi PQ4R (Preview, Question, Reading, Reflect, Recite, Review) pada mata pelajaran PAI serta mencari faktor pendukung dan faktor penghambat dari penerapan strategi PQ4R. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sebuah pendekatan pengumpulan data dengan mengamati permasalahan secara sistematis mengenai fakta dan objek yang dikaji. Penelitian ini juga disebut studi naturalistik. Subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Wakil Ketua bidang Kurikulum, dan satu kelas VII dengan jumlah 34 peserta didik. Dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara semi struktur, dan dokumentasi. Data penelitian ini berupa data primer yang meliputi hasil wawancara dengan guru mata pelajaran, pesera didik dan wakil ketua bidang kurikulum. Hasil pengamatan terhadap penerapan strategi pembelajaran PQ4R diperoleh dengan observasi. Data sekunder yang diperoleh dari observasi di sekolah yang meliputi lokasi penelitian, arsip dan dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini. Setelah data tekumpul dan dianalisis dengan teknik analisis interakif. Penelitian ini berhasil memperoleh temuan antara lain: pertama, penerapan strategi PQ4R yang dilakukan oleh Guru mata pelajaran PAI terdiri dari 6 tahap yaitu Preview, Question, Reading, Reflect, Recite, Review. Tahapan tersebut dapat mengaktifkan pembelajaran, sehingga menambah daya ingat pemahaman khususnya Pendidikan Agama Islam dan melatih daya berfikir peserta didik. Temuan kedua, berkaitan dengan faktor pendukung yang ditemukan adalah ketersediaan buku yang lengkap dan dukungan dari pihak sekolah dalam penerapan strategi PQ4R. Ketiga, berkaitan dengan faktor penghambat adalah tidak tersedianya laboratorium Agama, penguasaan guru dalam pengelolaan kelas dan daya berfikir peserta didik yang rendah