Dzikir dan Do’a dalam Al Qur’an sebagai Psikoterapi Di Majelis Dzikir Wa Ta’lim Al Khoiriyah Desa Jepang Mejobo Kudus

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembacaan Dzikir dan Do’a dalam Al Qur’an sebagai Psikoterapi oleh para anggota Majelis Dzikir Wa Ta’lim Al Khoiriyah. Implementasi dzikir dan doa sebagai psikoterapi dalam perilaku sosial. Dan hubungan psikoterapi dzikir dan doa dengan kesehatan mental anggota majelis Dzikir Wa Ta’lim Al Khoiriyah Dalam Q.S Al-Ra’d ayat 28. Pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang analisisnya dilaksanakan secara terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian, dengan menggunakan pola berfikir induktif. Maka penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan psikologi dan sosial. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan dianalisis dengan menggunakan deskripsi analisis. Temuan penulis adalah bahwa Majelis Dzikir Wa Ta’lim Al Khoiriyah Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus adalah salah satu jam’iyyah yang di dalam kegiatannya adalah berżikir berdo’a dengan ayat Al Quran yaitu dengan bacaan Fida’ dan Al-Asmā'al-Ḥusnā. Selain sebagai salah satu bacaan rutin, fida’ dan al-Asmā’al-Ḥusnā merupakan salah satu landasan jam’iyyah ini dalam membimbing masyarakat menuju masyarakat yang bertaqwa dan saleh sosial, karena di dalam pemaknaannya terdapat isyarat untuk menggapai ketentraman hati dan kebahagiaan dunia akhirat. Dan implementasi pemaknaan Dzikir dan Do’a yang terkandung dalam Al-Qur’an surah Al-Ra’d ayat 28, penulis menelusuri bagaimana implementasi pembacaan Fida’ dan al-Asmā’al-Ḥusnā dan sejauh mana sikap dan perilaku sosial anggota jam’iyyah yang mencerminkan ketaqwaan dan saleh sosial. Disini dapat ditarik kesimpulam bahwa dengan berdzikir dan berdo’a terbiasa mengingat Allah hati akan menjadi tenang, menentramkan pikiran yang kacau, sehingga menjadi sehat dan selaras antara diri dengan alam sekitarnya