PENERAPAN KITAB TAMYIZ PADA PELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DI SEKOLAH MI MAFATIHUL ULUM KALIWUNGU KUDUS 2016 – 2017

Dalam penelitian ini, Peneliti memilih jenis penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan metode tertentu untuk mengumpulkan data-data penelitian yang mencakup antara lain metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Kemudian untuk menganalisis data-data penelitian di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif terhadap data-data penelitian yang sudah terkumpul kemudian di dukung dengan teori-teori yang telah tertulis. Dalam penelitian ini ada beberapa rumusan masalah yang menjadi pembahasan, yakni antara lain: (1) Bagaimana proses pembelajaran qira’ah di kelas IV MI Mafatihul Ulum? (2) Bagaimana penerapan kitab Tamyiz dalam pembelajaran qira’ah di kelas IV MI Mafatihul Ulum? dan yang ke (3) Apa saja hambatan-hambatan dan juga solusi dalam penerapan kitab Tamyiz dalam pembelajaran qira’ah di kelasIV MI MafatihulUlum? Kemudian dari rumusan masalah tersebut, peneliti melakukan peneltian dan memperoleh hasil sebagai berikut: (1) Pembelajaran Qira’ah di kelas IV MI Mafatihul Ulum yakni yang pertama membaca dengan cara mencontoh guru baikitu kata maupun kalimat. (2) Penerapan kitab Tamyiz yang digunakan oleh guru bahasa Arab di KelasIV MI Mafatihul Ulum adalah termasuk sebuah tahap yang sederhana. Tahap awal, guru menyiapkan soal bacaan kemudian membagikannya kesemua siswa. Kemudian Para siswa mengamati soal tersebut. Kemudian dengan pengamatan tersebut siswa diminta untuk membuat kalimat minimal dua kalimat. (3) Dalam proses penerapan kitab Tamyiz, dari analisis yang peneliti lakukan, peneliti menemukan adanya beberapa hambatan. Salah satunya yaitu adanya ketidaksiapan siswa dalam menerima materi pembelajaran. Hal ini dikarenakan faktor lingkungan keluarga yang tidak mendukung kegiatan belajar di rumah. Solusi yang ditawarkan peneliti agar hambatan tersebut dapat teratasi yakni guru harus proaktif membimbing para siswa dalam membuat kalimat. Untuk sistem kerja kelompok, guru harus benar-benar mengamati sistem kerja sama antar siswa agar semua siswa dapat aktif dalam pembelajaran