STRATEGI DAKWAH DI KABUPATEN KUDUS

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki 5 (lima) khittah pengabdian yang dirumuskan kedalam (a) sebagai pewaris tugas tugas para Nabi (warosatul anbiya), (b) sebagai pemberi fatwa (mufti) (c) sebagai pembimbing dan pelayan umat (riwayat wa khadim al ummah) (d) sebagai gerakan islah wa tajdid (e) sebagai penegak amar ma’ruf nahi mungkar. Khittah yang di emban MUI memiliki peran atau makan yang sangat penting dan strategis dalam melakukan pembinaan, penyuluhan, pembimbingan dan pemberdayaan masyarakat khususnya umat Islam. Oleh sebab itu khittah tersebut perlu selalu diimplementasikan secara inovatif dan kreatif sehingga MUI benar benar mampu menjawab tantangan dan problematika kehidupan masyarakat Indonesia umumnya dan umat Islam khususnya. Upaya memberdayakan atau mendewasakan umat dilakukan melalui aktivitas dakwah yang dilakukan tidak hanya secara lesan melainkan dapat dilakukan dengan cara cara lain yang lebih relevan dengan tuntutan, probematika masyarakat, karena tantangan, problematika masyarakat semakin hari semkain kompleks sehingga memerlukan penyelesaian atau jawaban secara utuh dan komprehensif. Berdasarkan asumsi itulah, maka sangat tepat dan mendesak MUI melakukan pemetakan model dakwah disetiap kabupaten, dengan harapan akan dapat ditemukan/dirumuskan secara detail dan sistematis tentang metodologi dakwah di masing masing wilayah. Melalui forum ini, kami paparkan situasi dan kondisi kabupaten Kudus sebagai bahan untuk merumuskan peta dakwah MUI Jawa Tengah