PENERAPAN STRATEGI LIGHTERNING THE LEARNING CLIMATE DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN ARGUMENTASI DAN ANALISIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN FIQIH DI MA FUTUHIYAH JEKETRO KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui penerapan strategi Lightening The Learning Climate dalam meningkatkan Keterampilan argumentasi dan analisis siswa dalam pembelajaran Fiqih di MA Futuhiyah Jeketro, kecamatan Gubug, kabupaten Groogan tahun pelajaran 2015/2016. (2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penggunaan strategi Lightening The Learning Climate dalam pembelajaran Fiqih di MA Futuhiyah Jeketro kecamatan Gubug kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan pendekaatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi penerapan strategi Lightening The Learning Climate dalam meningkatkan keterampilan argumentasi dan analisis siswa pada mata pelajaran Fiqih di MA Futuhiyah Jeketro, kemudian interview (wawancara) terhadap instansi terkait (MA Futuhiyah Jeketro) dalam penerapan strategi strategi Lightening The Learning Climate dalam meningkatkan keterampilan argumentasi dan analisis siswa pada mata pelajaran Fiqih di MA Futuhiyah Jeketro, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pertama, Penerapan Strategi Lightening The Learning Climate mampu meningkatkan keterampilan argumentasi dan analisis siswa pada mata pelajaran Fiqih di MA Futuhiyah Jeketro, dengan tahapan siswa dibawa ke dalam suasana pembelajaran yang informal dan menyenangkan serta nyaman. Sehingga siswa akan tidak sungkan untuk menyampaikan argumentasinya serta tidak ragu untuk menganalisis umpan yang diberikan oleh guru untuk didiskusikan. Selain itu, adanya humor kreatif yang bawakan guru untuk mengawali pembelajaran akan menciptakan iklim belajar yang tidak tegang, sehingga siswa akan rileks namun pembelajaran tetap akan kondusif. Kedua, terdapat faktor yang menunjang penerapan strategi ini yaitu materi pembelajaran yang berkaitan dengan keseharian siswa (aplikatif), kesiapan siswa menerima materi pelajaran, dan media penunjang berupa referensi yang cukup (berbagai sumber belajar). Selain itu juga terdapat faktor yang menghambat ialah materi yang terkadang berupa dalil-dalil, siswa yang terkadang mendominasi, siswa yang cenderung diam dan pasrah, , dan yang terahir adalah mati gaya (kurang referensi humor kreatif ) oleh guru, hal ini terkadang terjadi ketika guru membawakan alur homor yang kurang hidup dan membuat suasana pembelajarang kurang tercapai untuk interaktif