MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI MTS MASLAKUL HUDA SLUKE) TESIS

Penelitian bermaksud melihat secara nyata fenomena pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan di MTs Maslakul Huda Sluke. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan diskripsi tentang kegiatan perencanaan pembiayaan pendidikan, untuk mendapatkan diskripsi tentang pengorganisasian pembiayaan pendidikan, untuk mendapatkan diskripsi tentang pelaksanaan pembiayaan pendidikan, dan untuk mendapatkan diskripsi tentang pengawasan pembiayaan pendidikan di MTs Maslakul Huda Sluke. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan triangulasi. Pengujian keabsahan data didadasarkan pada keterpercayaan, Transferebilitas dependabilitas/reliabilitas, dan konfirmabilitas/objektifitas. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Adapun lokasi penelitian ini di MTs Maslakul Huda Sluke. Dari hasil analisis data diperoleh temuan-temuan penelitian sebagai berikut: Pertama, Perencanaan pembiayaan pendidikan merupakan proses mempersiapkan rangkaian keputusan untuk mengambil tindakan yang dijabarkan dalam konsep real untuk menjalankan kehidupan madrasah mendatang dengan pembiayaan yang terprogramkan untuk mencapai tujuan. Teori radikal tidak relevan diterapkan dalam penyusunan RAPBM MTs Maslakul Huda Sluke , karena membuka peluang kebocoran anggaran. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan skala prioritas , dengan biaya BOS,yang merujuk PP, dengan perhitungan cermat , mengoptimalkan sumber daya, diformulasikan dan dioperasionalkan, menghasilkan desain ideal, hasil perencanaan berupa efisiensi anggaran.pemaksimalan fungsi manajemen dan kebutuhan siswa terakomodir. Kedua, Pengorganisasian memperhatikan ketersediaan sumber daya , memanfaatkan segala sesuatu yang telah ada sebagai bahan pertimbangan untuk mengorganisasikan program, memperhatikan skala prioritas, yang akan dijalankan agar tidak sukar dalam pelaksanaannya,dan dijabarkan berdasarka program madrasah yang mengacu evaluasi diri madrasah. Pengorganisasian mengandung 3 unsur ,kerjasama, prioritas kebutuhan , dan tujuan yang hendak dicapai, ssehingga perlu melibatkan pakar/tim ahli agar hasil pengorganisasian yang yang disusun real dan dapat dilaksanakan. Ketiga Aktuating sebagai proses implementasi pembiayaan pendidikan melibatkan pelaksana bertindak sesuai perencanaan dengan petunjuk teknis BOS, pentingnya orientasi dan menggerakkan operator agar visi tercapai, dengan prosedur mengedepankan prinsip aktuating dan kehati-hatian, semua pengeluaran di catat dan di SPJ kan ,peningkatan mutu dilakukan dengan pengoptimalan anggaran dan keihlasan dalam melaksanakannya. Pembagian wewenang dan tanggungjawab ditujukan agar terhindar dari penyalagunaan dan arogansi kekuasaan, sehingga pertanggungjawaban dapat di sampaikan secara terbuka kepada semua steakholder madrasah, dan pembiayaan yang tidak tercantum dalam perencanaan dapat disikapi dengan prinsip fleksibilitas dan kebermanfaatan anggaran. Keempat Pengawasan berfungsi memonitoring seluruh aktifitas penggunaan pembiayaan anggaran pendidikan, mencegah terjadinya kesalahan, dan mencegah penyimpangan,Kenyataannya masih terdapat pembiayaan yang tidak tercantum dalam APBM, sehingga diperlukan tambahan biaya dari sumber lain