IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PESANTREN (STUDI KASUS DI SMK SALAFIYAH PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN (TKJ) KAJEN MARGOYOSO PATI)

Penelitian ini bertujuan menggambarkan secara nyata Implementasi Program Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren. Fokus penelitian ini dijabarkan menjadi pertanyaan; 1) Bagaimana implementasi program pendidikan karakter berbasis pesantren di SMK Salafiyah Kajen Margoyoso Pati?, 2) Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam implementasi program pendidikan karakter bebasis pesantren di SMK Salafiyah Kajen Margoyoso Pati?. Penelitian ini merupakan penelitian survey lapangan dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Miles and Huberman dengan tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Adapun lokasi penelitiannya adalah di SMK Salafiyah Kajen Margoyoso Pati. Hasil analisis data dapat diperoleh temuan-temuan penelitian sebagai berikut: Pertama, program pendidikan karakter berbasis pesantren merupakan merupakan program yang menerapkan nilai-nilai khas ala pesantren membentuk peserta didik yang memiliki pengetahuan agama serta Qur’aninya yang kuat. Pendidikan karakter berbasis pesantren dapat membekali siswa dengan karakter pesantren untuk menghadapi kemajuan IPTEK di zaman modernisasi sekarang ini. Implementasi program pendidikan karakter berbasis pesantren berupa budaya sekolah yakni : hari libur jum’at, tata tertib sekolah, menggelar do’a rutin, semboyan atau jargon. Implementasi dalam intrakurikuler yakni : materi Akhlak, hafalan Juz ‘Amma, Shalat Jum’at, ke-NU-an. Implementasi dalam ekstrakurikuler yakni pramuka, rebana, tenis meja, teater. Kedua, faktor pendukung implementasi program pendidikan karakter berbasis pesantren diantaranya dukungan komite, lokasi strategis, terdapat banyak pondok pesantren di sekitar sekolah, dan sarana prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambat nya antara lain kurangnya fasilitas Boarding School, guru yang kurang kompeten, SDM peserta didik, kurangnya buku perpustakaan, serta terbatasnya sarana dan prasaran