HAK WARIS ORANG TUA BERSAMA ANAK (STUDI KOMPARASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA)

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan judul Hak Waris Orang Tua bersama Anak (Studi Komparasi Hukum Islam dan KUHPerdata). Penelitian ini menggunakan bahan pustaka sebagai sumber data utama, acuan pokok dalam penelitian ini yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dan Fiqih, baik Fiqh klasik, maupun Fiqh modren khususnya Fiqh ala Safiiyah yang membahas mengenai pokok permasalahan dalam penenlitian ini. Hasil penelitian yang dapat di simpulkan adalah pertama pembagian waris menurut hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sangat berbeda baik itu secara prinsip maupun pelaksanaanya karena yang menjadi sumber hukum masing-masing berbeda, perbedaan tersebut diantaranya terletak pada bagian masing-masing ahli waris, golongan atau ahli waris yang berhak menerima harta waris dan sumber harta yang menjadi harta waris. Dan yang kedua dalam KUHPerdata orang tua si mayi (ayah dan ibu) tidak dapat bagian manakala masih terdapat golongan pertama yaitu suami atau istri, anak dan keturunannya. Berbeda dengan hukum Islam orang tua (ayah dan ibu) si mayit mendapat bagian ketika bersamaan dengan anak. Bahkan kedua orang tua (ayah dan ibu) simayit tidak akan terhalang oleh ahli waris manapun baik itu ayah si mayit maupun ibu simayit. Apalagi ketika tidak ada anak, kedudukan orang tua sangat kuat. Seperti yang sudah dijelaskan Allah SWT dalam firmannya yaitu Surat An- Nisa ayat 11