ANALISIS UPAYA MINIMALISASI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM KEPUTUSAN PEMBERIAN PEMBIAYAAN DI KJKS BMT MITRA MUAMALAT KUDUS.

Dalam proses pembiayaan di perbankan syariah maupun BMT sering dijumpai pembiayaan bermasalah atau macet. Untuk mensiasati hal tersebut maka prinsip kehati-hatian harus diterapkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana prinsip kehati-hatian diterapkan di KJKS BMT Mitra Muamalat Kudus, serta upaya-upaya apa saja yang dilakukan pihak BMT dalam meminimalisasi risiko pembiayaan. Prinsip kehati-hatian sangat diperlukan dalam BMT, karena risiko yang sangat tinggi dalam melakukan keputusan pemberian pembiayaan sebagai usaha utama perbankan. Untuk mengantisipasi risiko pembiayaan yang terjadi perlu adanya prosedur, pengawasan dan sikap berhati-hati dalam memberikan pembiayaan oleh lembaga tersebut. Penelitian skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian field research (penelitian lapangan) yaitu melaksanakan penelitian lapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung dengan mendatangi informan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan metode induktif.. Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa penerapan prinsip kehati- hatian pada keputusan pemberian pembiayaan di KJKS BMT Mitra Muamalat Kudus meliputi prosedur pemberian pembiayaan dan prinsip 6C’s menjadi pedoman pemberian pembiayaan di KJKS BMT Mitra Muamalat Kudus. Meskipun dalam prakteknya yang digunakan hanya 2C (Capacity, Collateral) dan 1 S (syariah). Selain itu, KJKS BMT Mitra Muamalat Kudus belum melakukan pengawasan dan pemantauan secara langsung, hanya dilihat dari monitoring saja sehingga penurunan NPF dari tahun 2014-2015 kurang maksimal