Perancangan Interior Museum Wayang Golek Sunda di Bandung

ABSTRAK Wayang Golek merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan yang tumbuh dan berkembang di daerah Jawa Barat, daerah penyebarannya dari Cirebon di sebelah timur sampai wilayah Banten. Pertunjukan Wayang telah dinobatkan oleh Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai warisan budaya tak benda dunia atau intangible Cultural Heritage sejak tahun 2003. Di era modern ini khususnya di kota Bandung para Dalang dan para komunitas wayang golek sedang berusaha mempertahankan eksistensi wayang golek itu sendiri. Bahkan sekarang ini tempat pelestarian Wayang Golek Sunda di Bandung yang terkenal seperti Kampung Jelekong, Cupumanik dan komunitas lainya sedang giatnya dalam melestarikan budaya wayang golek kepada masyarakat Bandung dan luar Bandung, supaya kebudayaan wayang golek ini tidak memudar karena perkembangan zaman yang semakin pesat. Salah satu usaha dari Dalang dan Komunitas Wayang Golek ini adalah menambahkan inovasi-inovasi terbaru baik itu pada Wayang Golek atau pun Seni Pertunjukan Wayang. Saat ini belum terdapat museum khusus yang membahas tentang Wayang Golek secara Nasional, dan juga para dalang dan komunitas wayang golek yang sudah melestarikan wayang golek Sunda di era modern ini maka dari itu penulis ingin ikut melestarikan wayang golek Sunda dengan cara membuat fasilitas interior atau tempat untuk mengkonservasikan dan menyimpan koleksi-koleksinya yaitu museum. leh karena itu, maksud dari perancangan Museum Wayang Golek ini bertujuan untuk mengkonservasi dan memperkenalkan wayang golek Sunda kepada masyarakat Bandung dan sekitarnya serta menciptakan Museum Wayang Golek Sunda di kota Bandung yang memberikan fasilitas yang bersifat interaktif, inovatif, imajinatif dan edukasi hingga konservasi yang dapat meningkatkan kepedulian masyarakat mengenai pelestarian hingga informasi mengenai perkembangan inovasi Wayang Golek serta dengan mengunjungi museum pengunjung dapat menigkatkan rasa kecintaanya terhadap wayang golek. Kata Kunci : Wayang Golek, Museum, Fasilitas Melestarikan, Konservas