Error analysis on noun clauses made by students of english education program of IAIN Palangka Raya

This study was at finding out the empirical evidence of the most commonerrors in learning noun clause made third and fifth semester by Students of English Education Program of IAIN Palangka Raya. This study focused to find out type, causes, and percentages of errors. The research design was qualitative in content analysis. In collecting the data, the researcher used a test. The sample of this study were third and fifth semester. Cluster sampling was used for the data collection. To classify the data, researcher used Dullay‟s surface structure taxonomy. The formula was used to this descriptive analysis is: P=F/x100%. The results showed that: the most common type of error was misordering its frequency was 166 or 34% by third semester and misinformation its frequency was 189 or 49% by fifth semester. Then was omission its total 145 with the percentage 29%. Another frequency 127 or 26% was misinformation that made by third semester. Fifth semester reached 113 and 51 or 29% and 13% were omission and addition. Finally, the lowest came from addition at 57 or 12% by third semester and misordering was at 31 with the percentage 8% by fifth semester. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menemukan bukti empiris kesalahan yang umumnya terjadi dalam belajar klausa nomina yang dilakukan oleh mahasiswa semester 3 dan 5 Tadris Bahasa Inggris IAIN Palangka Raya. Penelitian ini focus untuk menemukan type, sebab, dan persenstasi kesalahan. Jenis penelitian ini ialah kualitatif analisa isi. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan test. Kemudian sample yang digunakan pada penelitian ini ialah mahasiswa Tadris Bahasa Inggris IAIN Palangka Raya. Sampel klaster juga digunakan untuk pengumpulan data. Untuk klasifikasi data, peneliti menggunakan taksonomi struktur permukaan oleh Dullay. Rumus yang digunakan pada analisa penggambaran ialah P=F/x100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: jenis kesalahan yang paling umum adalah misordering frekuensinya adalah 166 atau 34% pada semester ketiga dan misinformation frekuensinya adalah 189 atau 49%. Kemudian adalah omission total 145 dengan persentase 29%. Frekuensi lain 127 atau 26% adalah misinformation yang dibuat oleh semester ketiga. Semester kelima mencapai 113 dan 51 atau 29% dan 13% adalah kelalaian dan penambahan. Akhirnya, terendah datang dari addition pada 57 atau 12% pada semester ketiga dan misordering adalah pada 31 dengan persentase 8% pada semester kelim