PELAPISAN BATANG BAMBU Gigantochloa apus DENGAN Mg(OH)2 SEBAGAI AGEN DEASIDIFIKASI

Gigantochloa apus merupakan salah satu jenis bambu yang paling banyak digunakan. Namun, bambu yang terpapar di udara bebas menyebabkan kadar asam dalam bambu meningkat dan rentan oleh jamur sehingga mengurangi kekuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam organik terhadap kekuatan tekan dan kekuatan tarik batang bambu Gigantochloa apus yang dilapisi dengan Mg(OH)2. Senyawa Mg(OH)2 sebagai agen deasidifikasi untuk menetralkan keasaman batang bambu dan ZnO-Kitosan sebagai antijamur. Hasil karakterisasi XRD ZnO-Kitosan dan Mg(OH)2 menunjukkan pola difraksi yang khas. Hasil SEM batang bambu yang dilapisi ZnO-Kitosan berupa butiran-butiran kecil yang saling menempel (teraglomerasi) dan saling berdekatan membentuk seperti gumpalan, sedangkan yang dilapisi Mg(OH)2 berupa butiran-butiran kecil dengan ukuran yang masih sangat heterogen dan teraglomerasi serta terlihat menumpuki gumpalan lapisan ZnO-Kitosan. Jumlah koloni jamur tanpa pelapis lebih besar daripada yang dilapisi ZnO-Kitosan. Kekuatan tarik dan tekan batang bambu yang dilapisi Mg(OH)2 lebih besar daripada batang bambu tanpa Mg(OH)2 (konsentarsi Mg(OH)2 = 0%). Semakin tinggi konsentrasi dan waktu pelapisan batang bambu dengan Mg(OH)2, maka semakin meningkat kuat tarik dan kuat tekan batang bambu. Batang bambu Gigantochloa apus yang dilapisi Mg(OH)2 setelah dipaparkan asam organik memiliki nilai kuat tarik dan kuat tekan yang lebih rendah dari sebelum dipaparkan