PENAFSIRAN AYAT-AYAT YANG MENYANGKUT LINGKUNGAN HIDUP DALAM KITAB AL-IBRIZ LI MA’RIFATI TAFSIR AL- QUR’AN AL-‘AZIZ BI LUGHAT AL-JAWI

Dewasa ini Manusia dihadapkan dengan sebuah problematika yang sangat serius menyangkut keberlangsungan hidup mereka di bumi, problematika tersebut ialah krisis lingkungan hidup.. Kerusakan ini terjadi lewat berbagai cara ditimbulkan. Kerusakan begitu beragam dan kompleks. Keberagaman dan kompleksitas masalah lingkungan hidup ini tentu saja tidak hanya berdampak pada manusia. Tetapi juga malapetaka bagi makhluk hidup lain dan lingkungannya. Di antara problematika lingkungan hidup yang saat ini dihadapkan ialah, polusi atau pencemaran lingkungan hidup (air,tanah, dan udara),perubahan iklim atau pemanasan global, penispisan sumber daya alam, pembuangan limbah, penggundulan hutan, penipisan lapisan ozon. Maka dari itu, penulis melakukan penelitian terhadap kitab tafsir al-Ibriz karya KH. Bisyri Musthofa dalam menafsirkan ayat-ayat lingkungan hidup serta pelestariannya. Jenis penelitian tersebut adalah kualitatif kepustakaan. Metode yang penulis pakai adalah analisis-deskriptif. Teori yang penulis pakai pada penelitian ini adalah pemaparan ayat-ayat lingkungan hidup dalam buku terbitan Kemenag yang kemudian penulis ambil ayat-ayatnya untuk diteliti bagaimana KH. Bisyri Musthofa menafsirkan ayat-ayat tersebut. Dalam kitab al-Ibriz KH. Bisyri Musthofa berpendapat segala bentuk kerusakan yang ada di darat semua di sebabkan karena ulah manusia yang sudah tidak terkendali. Beliau berpesan dalam pendapat tersebut agar manusia pada bertobat dan ingat bahwasaanya Allah SWT maha yang berkuasa atas segala-galanya. Oleh karena itu, seharusnya sikap manusia terhadap lingkungannya bersifat aktif memanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan hidup manusia. Dalam rangka ini manusia dituntut untuk memanfaatkan lingkungan yang terdekat pada manusia, seperti: tanah, air, dan udara. Inti dari karya KH Bisyri Musthofa ini adalah, bahwa al-Qur‟an menjelaskan tentang segala yang ada di alam semesta ini sebagai sara untuk men-tadabburi tentang sifat-sifat Allah swt, baik dari wujud Allah, kekuasaan Allah dan nikmat Allah. Hasil dari pemikiran tersebut adalah meningkatkan iman manusia kepada Allah dengan segala ketertundukan serta selalu bersyukur atas nikmat yang te;ah diberikannya. Selain itu, untuk pelestarian lingkungan Bisyri Musthofa memberikan dua solusi untuk manusia, yaitu taubat dan pengharapan Rahmat Allah. Maka dari itu, tafsir beliau lebih ke teologis walaupun tidak serta merta mengabaikan sains pada masa itu. Wallahu a‟lam