Efek Pemberian Simplisia Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica) Terhadap Perkembangan Embrio Ayam Yang Diinkubasi Selama 10 Hari Berdasarkan Panjang Tubuh Embrio Dan Histopatologi Pulmo

Tanaman kunyit merupakan salah satu jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan obat herbal dengan banyak manfaat dan mudah ditemukan di wilayah Indonesia. Tanaman kunyit memiliki senyawa aktif curcumin yang memiliki efek dapat menghambat proses angiogenesis terhadap panjang tubuh. Adanya hambatan angiogenesis dapat menyebabkan ekstravasasi nutrisi dan cairan dalam sel serta perkembangan organogenesis pulmo embrio terganggu karena menurunnya permeabilitas vaskular. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian curcumin dari simplisia Kunyit (Curcuma domestica) terhadap ekspresi VEGF yang mempengaruhi proses angiogenesis terhadap panjang tubuh dan perkembangan organogenesis pulmo pada embrio ayam. Sampel TAB yang digunakan merupakan telur ayam yang berumur 3 hari dengan berat 55 gram yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu: kelompok kontrol negatif, kelompok yang diinjeksi DMSO 2% sebanyak 0,25 mL, kelompok perlakuan yang diinjeksi simplisia rimpang kunyit dengan dosis 0,48 mg/g berat telur dan 0,96 mg/g berat telur yang masing-masing dilarutkan dalam DMSO 2% sebanyak 0,25 mL. Semua kelompok diinkubasi pada suhu 38C selama 10 hari. Parameter yang diamati adalah perkembangan embrio berdasarkan panjang tubuh yang diamati secara makroskopis yang diukur menggunakan alat bantu berupa benang dan penggaris, serta histopatologi pulmo embrio yang diwarnai dengan metode Hematoxylin eosin dan dianalisis secara statistik dengan One Way ANOVA (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa simplisia rimpang kunyit dosis 0,96 mg/g berat telur dapat menyebabkan menurunnya panjang tubuh dan kerusakan sel pada histopatologi pulmo dengan hasil uji yang signifikan