Pengaruh Suplementasi Ephitelia Cell Oviductin Glycoprotein pada Media Kapasitasi Terhadap Angka Fertilisasi Secara in Vitro

Dewasa ini masyarakat Indonesia sadar akan pentingnya konsumsi protein hewani, salah satunya yaitu kambing. Namun, produksi nasional daging kambing menunjukkan penurunan. Permasalahan ini dapat diatasi dengan menerapkan bioteknologi reproduksi seperti inseminasi buatan dan fertilisasi in vitro. Dalam proses fertilisasi in vitro terdapat beberapa hambatan yang dapat menurunkan keberhasilan produksi embrio, salah satunya yaitu polispermia. Prevalensi polispermi pada domba besarannya sampai 20%. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa paparan gamet oleh sel epitel oviduk dan sekresi oviduk dapat mengurangi polispermi. Melihat potensi tersebut maka dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi Ephitelia Cell Oviductin Glycoprotein pada media kapasitasi terhadap angka fertilisasi secara in vitro. Dalam penelitian ini spermatozoa yang digunakan disuplementasi dengan Ephitelia Cell Oviductin Glycoprotein sebelum dikapasitasi. Adapun media pengencer spermatozoa dan fertilisasi adalah media fertilisasi. Fertilisasi in vitro dilakukan selama 2 jam menggunakan media media fertilisasi dan diinkubasi selama 24 jam sehingga didapatkan zigot dua sel. Proses inkubasi dilakukan dalam inkubator Oxoid 4% CO2 dengan temperatur 37,3oC. Proses suplementasi dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok K sebagai kontrol (media Kapasitasi tidak ditambahkan ECOG) ; kelompok 1 (media Kapasitasi ditambahkan ECOG sebanyak 5 μl/ml) ; kelompok 2 (media Kapasitasi ditambahkan ECOG sebanyak 10 μl/ml). Hasil fertilisasi in vitro dianalisis dengan menghitung oosit yang tidak berbentuk zigot dan oosit yang menunjukkan adanya polar body II. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Data dianalisa secara statistik dengan uji F, dan bila signifikan dilanjutkan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan suplementasi ECOG 10 μl/ml memberikan angka fertilisasi tertinggi (90%) dan angka tidak terfertilisasi terendah (10%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian suplementasi Ephitelia Cell Oviductin Glycoprotein pada media kapasitasi dapat meningkatkan angka fertilisasi secara in vitro