Perbedaan Perilaku Mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Non Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Dalam Konsumsi Camilan

Pola konsumsi camilan yang kurang tepat atau tidak sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti food borne disease, diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, dan alergi. Camilan adalah makanan ringan yang dikonsumsi diantara waktu makan utama. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perilaku dalam konsumsi camilan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal adalah faktor budaya atau status mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Non Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dalam konsumsi camilan. Metode penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan potong lintang menggunakan kuesioner. Sampel dipilih dengan metode convenience sampling sebanyak 80 mahasiswa Fakultas Kedokteran dan 80 mahasiswa Non Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Perbedaan perilaku antara kedua kelompok dianalisis menggunakan Chi-Square test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran dan mahasiswa Non Fakultas Kedokteran berbeda dalam hal frekuensi perhatian pada label kemasan, frekuensi pembelian camilan di kantin fakultas, frekuensi pembelian camilan disertai makanan utama, frekuensi pembelian camilan kaki lima, serta frekuensi pembelian camilan di kantin kejujuran dan tidak berbeda dalam hal frekuensi konsumsi camilan, frekuensi pembelian camilan kemasan, frekuensi pembelian dan konsumsi camilan gorengan, frekuensi pembelian dan konsumsi minuman kemasan, frekuensi pembelian camilan murah, jarak pembelian camilan, frekuensi pembelian camilan di warung/toko, frekuensi pembelian camilan di minimarket, serta frekuensi pembelian camilan di pusat perbelanjaan/Mall