Perbandingan Potensi Ekstrak Ethanol Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst) Sebagai Larvasida Terhadap Aedes sp dan Culex sp..

Penyakit DBD masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Jumlah penderita dan penyebarannya beriringan dengan meningkatnya kepadatan penduduk. Penyebab utamanya adalah virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Filariasis merupakan salah satu penyakit tertua yang paling melemahkan di dunia. Di Indonesia, yang terinfeksi filariasis dapat terbaring di tempat tidur hingga lebih dari lima minggu per tahun. Vektor utamanya adalah nyamuk Culex sp, Anopheles, dan Aedes sp. Dengan ini diperlukan pengendalian vector alamiah yang memiliki nilai manfaat dan ekonomis yang tinggi serta ramah lingkungan seperti ekstrak ethanol umbi gadung karena mengandung alkaloid Dioscorin, asam sianida, saponin, flavonoida, dan tanin. Pada penelitian ini menggunakan true-experimental dengan menggunakan larva Aedes sp dan larva Culex sp. Pada uji pendahuluan dilakukan pengamatan pada menit ke-30, jam ke-1, menit ke-90, jam ke-2, menit ke-150, jam ke-3, dan ke-24. Konsentrasi yang digunakan pada uji pendahuluan ini sebesar 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4%. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pada jam ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, dan ke-24 dengan pengulangan sebanyak 5 kali. Konsentrasi yang digunakan pada penelitian ini sebesar 0,4% dan kontrol negatif. Indikator yang diamati adalah jumlah larva Aedes sp dan larva Culex sp yang mati bedasarkan waktu pengamatan. Dari hasil uji normalitas Kolmogorov-smirnov dan uji homogenitas didapatkan hasil normal dan homogen sehingga dilakukan uji One-Way ANOVA dengan p