Hubungan Dosis Dan Lama Terapi Metotreksat Terhadap Kejadian Efek Samping Pada Pasien Artritis Reumatoid.

Artritis Reumatoid merupakan penyakit autoimun ditandai dengan peradangan sinovium poliartikular kronis. Terapi AR yang digunakan adalah DMARDs (Disease modifying anti-rheumatic drugs) yang dapat meringankan gejala dan memperlambat kemajuan penyakit. Metotreksat paling banyak digunakan dalam pengobatan pasien artritis reumatoid dan dianggap sebagai lini pertama. Dapat diberikan secara tunggal ataupun kombinasi. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan dosis dan lama terapi metotreksat terhadap kejadian efek samping. Desain studi yang digunakan analitik deskriptif dengan metode cross sectional. Penelitian dilakukan di poli reumatologi instalasi rawat jalan RSUD Saiful Anwar, Malang selama bulan maret – mei 2018. Sebanyak 55 pasien AR yang menggunakan MTX tunggal selama minimal 3 bulan diambil sebagai sampel penelitian. Data riwayat pengobatan didapatkan dari rekam medis, sedangkan kejadian efek samping didapatkan dari wawancara pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa efek samping yang terjadi yaitu mual 21 orang (38%), nyeri perut 3 orang (7%), diare 2 orang (5%), sakit kepala 7 orang (17%), ruam merah 7 orang (17%), sariawan 5 orang (12%), mulut kering 3 orang (7%), anemia 10 orang (18%), leukopenia 1 orang (2%). Terdapat hubungan yang signifikan antara dosis kumulatif dan durasi penggunaan dengan leukopenia (p=0,010 dan p=0,006), serta durasi penggunaan dengan kejadian sakit kepala (p=0,036). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan bermakna yang positif antara dosis kumulatif dan lama terapi MTX terhadap kejadian leukopenia, serta antara durasi dengan kejadian sakit kepala