Pengaruh Pemberian Kefir Susu Sapi Terhadap Berat Plasenta Tikus (Rattus Norvegicus) Strain Wistar Bunting Yang Dipapar Asap Rokok

Komponen asap rokok yang menyebabkan disfungsi sel plasenta salah satunya radikal bebas. Sifat dari radikal bebas dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan antara jumlah radikal bebas dengan antioksidan yang dapat menyebabkan kerusakan sel fungsi plasenta ikut terganggu. Antioksidan pada kefir susu sapi berperan mencegah kerusakan dengan menangkap dan menetralisasi radikal bebas sehingga terjadi pemecahan rantai radikal bebas. Kefir terbukti mampu mencegah terjadinya kerusakan oksidatif akibat Carbon Tetrachloride dan menurunkan PUFA akibat radikal bebas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kefir susu sapi terhadap berat plasenta tikus (Rattus norvegicus) strain wistar bunting yang dipapar asap rokok. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan Randomized Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih yang dibagi ke dalam 5 kelompok yaitu (K+) dipapar asap rokok, (K-) tanpa asap rokok dan kefir susu sapi, (P1) asap rokok dan kefir 2,5 ml/200gBB/hari, (P2) asap rokok dan kefir 5 ml/200gBB/hari, dan (P3) asap rokok dan kefir 10 ml/200gBB/hari. Pemberian kefir susu sapi dan asap rokok dilakukan selama 14 hari, dari hari ke-5 sampai ke-18 usia kebuntingan tikus dan pembedahan dilakukan pada hari ke-19. Hasil uji one way Anova yaitu kelompok K- dengan kelompok K+ memiliki perbedaan secara signifikan dengan nilai p=0,015 (p<0,05), lalu kelompok K+ dengan kelompok P3 juga menunjukkan perbedaan signifikan yaitu nilai p=0,003 (p