RANCANGAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK TAS KULIT TANGGULANGIN DENGAN MENERAPKAN MODEL QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Masalah kualitas merupakan salah satu bagian penting dan perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi manajer dalam menjalankan strategi operasinya. Nilai kepuasan konsumen akan menjadi tuntutan utama konsumen. Kualitas produk atau jasa akan dapat diwujudkan bila seluruh kegiatan perusahaan atau organisasi berorientasi pada kepuasan konsumen (customer satisfaction). Untuk menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas tinggi tersebut maka suatu produsen harus memenuhi keinginan pasar dan memuaskan konsumen. Metode QFD mendeskripsikan metode untuk mengartikan keperluan konsumen hingga desain yang fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik kualitas produk tas kulit yang diinginkan oleh konsumen, menentukan kondisi kesenjangan kualitas produk tas kulit yang diterima dengan yang diharapkan oleh konsumen sebagai pengguna produknya dan mengusulkan action plan untuk peningkatan kualitas produk tas kulit dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Objek penelitiannya yaitu produsen produk tas kulit Tanggulangin, dan dari hasil penelitian kualitas produk tas kulit Tanggulangin belum sebaik kualitas produk tas lokal merek Elizabeth. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa, terdapat 20 indikator kualitas produk tas yang diinginkan oleh konsumen, dimana terdapat 9 indikator yang menunjukkan kondisi kesenjangan kualitas produk yang menjadi prioritas untuk perbaikan produk, antara lain tingkat konsistensi tas dalam menjelaskan fungsinya dengan baik, kesesuian model pada tas, kesesuaian bahan pada tas, tingkat kesesuaian dengan perkembangan mode pasar, tingkat inovasi produk yang dihasilkan, kesesuaian harga dengan jenis bahan, kesesuaian jahitan dan aksesoris, kesesuaian harga dengan daya beli konsumen, intensitas pemakaian agar tas tidak rusak. Usulan rancangannya yaitu menetapkan karakteristik dasar tas yaitu sebagai tempat menyimpan yang aman dan nyaman, menyesuaikan model tas yang sedang trend saat ini, menetapkan standarisasi bahan yang digunakan untuk membuat tas, meningkatkan ketahanan tas yang dihasilkan agar mampu memenuhi selera konsumen, melakukan inovasi dilakukan setiap enam bulan sekali, menetapkan standarisasi harga dari jenis bahan yang digunakan, menggunakan aksesoris yang disukai oleh pasar saat ini dan memperbaiki pola jahitan, menyesuaikan harga bahan yang digunakan dan kesulitan pengerjaan, dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen