PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA AUTIS DI SEKOLAH INKLUSIF

ABSTRAK PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA AUTIS DI SEKOLAH INKLUSIF (Studi Eksperimen Desain Single Subject Research (SSR) Pada Siswa Kelas II di SDN Sosial 2 Cimahi) Herni Anggraeni NIM. 1506604 Dosen Pembimbing I : Dr. Heni Komalasari, M.Pd Dosen Pembimbing II : Agus Supriyatna, S.Sn., M.Pd Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap karakteristik siswa autis tingkat Sekolah Dasar di SDN Sosial 2 Cimahi, sekolah ini merupakan salah satu sekolah inklisuif yang tidak memandang perbededaan antar siswa salah satunya siswa penyandang autis. Karakteristik siswa autis yang terbilang agresif, sulit mengontrol emosi, kurang memiliki rasa percaya diri, memiliki sikap kurang peduli terhadap lingkungan serta kerjasama yang terbilang sangat kurang sehingga ia seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Maka berdasarkan alasan tersebut siswa autis perlu diberikan perlakuan khusus, perlakuan yang dibutuhkan adalah perlakuan adalah perlakuan yang dapat melatih kecerdasan emosional siswa autis. Perlakuan yang dapat meredam sikap agresifnya, menumbuhkan rasa empati, mampu berfikir kreatif, dan menjadikan siswa autis sebagai siswa yang pandai dalam berinteraksi, mengemeukakan pendapat sesuai imajinasinya, serta mampu bekerjasama dengan teman dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu peneliti ini melakukan eksperimen melalui pembelajan tari dengan model sinektik untuk mengetahui adakah pengaruhnya terhadap kecerdasan emosional siswa autis. Pembelajaran tari dengan model sinektik diharapkan dapat berpengaruh besar terhadap sikap siswa autis mengenai kecerdasan emosional yakni mengenai kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi diri, empati diri, dan berfikir kreatif. Siswa autis diharapkan dapat mengolah emosi melalui rangkaian pembelajaran tari dengan model sinektik yang menggunakan tari Pendidikan dasar yakni tari kelinci yang menggunakan properti bando kelinci, yang pada proses pembelajarannya membutuhkan rasa percaya diri, sikap disiplin, rasa empati, dan kerjasama yang bai kantar teman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode eksperimen melalui pendekatan kuantitatif dengan desain SSR (Single Subject Research). Diperoleh mean level proses pada fase baseline 1 (A-1) sebesar 29,33%. Hasil Mean Level pada fase Intervensi sebesar 58,66% dan pada fase baseline 2 (A-2) sebesar 73,33%. Kata kunci : Model Sinektik, Metode SSR (Single Subject Research), Pembelajaran Tari, Kecerdasan Emosional, Siswa Autis, Sekolah Inklusif