STUDI PROSES IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN PADA GEDUNG KOMERSIL

Izin mendirikan bangunan merupakan syarat yang perlu dilakukan sebelum membangun suatu bangunan agar bangunan tersebut memiliki kepastian hukum, kepastian hak, serta memudahkan mendapatkan fasilitas. Namun pada implementasinya, untuk memperoleh izin mendirikan bangunan diperlukan syarat-syarat yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah setempat. Syarat-syarat tersebut menjadi menjadi kendala bagi pemohon izin, kendala tersebut menyebabkan banyaknya gedung-gedung yang belum memiliki izin mendirikan bangunan, atau baru mendapatkan izin saat proses pembangunannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kendala yang terjadi pada proses pengurusan izin mendirikan bangunan, serta mengetahui faktor kendala yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket (kuesioner) kepada pelaku jasa konstruksi di Kota Bandung. Analisis penelitian menggunakan pendekatan Saty dengan metode AHP (Analisis Hirarki Proses) untuk menentukan peringkat kendala yang terjadi pada proses pengurusan izin mendirikan bangunan. Hasil penelitian menunjukan 6 kendala yang terjadi pada proses pengurusan izin mendirikan bangunan, serta kendala dominan yang terjadi di setiap bagian yaitu; (1) pelayanan pengurusan izin mendirikan bangunan, (2) persyaratan teknis lain dalam pengurusan izin mendirikan bangunan, dan (3) persyaratan teknis dalam kajian tim ahli bangunan gedung. Kata Kunci : Kendala, Kendala Dominan, Izin Mendirikan Bangunan A building permit is a requirement that needs to be done before construct a building so that the building has legal certainty, certainty of rights, and makes it easy to get facilities. However, in its implementation, to obtaine building permits requires requirement that are in accordance with Government Regulations and local Regional Regulations. These conditions become obstacles for applicants to get the permits, these constraints cause many buildings that do not have permission to build buildings, or get the permissin during the construction process. This study aims to determine the factors of obstacles that occur in the process of obtaining a building permit, as well as determine the factors of obstacles that occur. The research method used is descriptive research method. Data collection was carried out by distributing questionnaires to construction service providers in the city of Bandung. The research analysis uses the Saaty approach with the AHP (Analysis Hierarchy Process) method to rank the obstacles that occur in the process of building construction permits. The results showed 6 obstacles that occur in the process of obtaining permits to build buildings, as well as the dominant obstacles that occur in each section namely; (1) building construction permit services, (2) other technical requirements for building permit construction, and (3) technical requirements in the study of building construction teams. Keywords : Obstacles, Dominant Obstacles, Building Permit