TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP WANPRESTASI DALAM JUAL BELI ONLINE

ABSTRAK Didik Agung Setyawan. Tinjauan Yuridis Perlindungan Konsumen Terhadap Wanprestasi dalam Jual Beli Online. Skripsi. Tegal: Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum, Universitas Pancasakti Tegal. 2019. Kemudahan yang ditawarkan internet adalah suatu hal yang wajar ketika transaksi jual beli konvensional mulai ditinggalkan. Saat ini transaksi melalui media internet lebih dipilih karena kemudahan yang ditawarkan. Transaksi perdagangan melalui sistem elektronik (jual beli online) menjanjikan sejumlah keuntungan, namun pada saat yang sama juga berpotensi terhadap sejumlah kerugian atau penipuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perlindungan hukum konsumen terhadap wanprestasi yang dilakukan pelaku usaha dalam jual beli online, 2) akibat hukum yang timbul apabila pelaku usaha dalam jual beli online melakukan wanprestasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan penelitian hukum yuridis normatif. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metode pengumpulan data studi kepustakaan dan dokumen. Metode analisis data dilakukan secara deduktif dianalisa dengan metode normatif kualitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Perlindungan hukum terhadap hak-hak konsumen dalam jual beli online dijamin dalam Pasal 4 Undang-Undang No. 8 Tahun 199 tentang Perlindungan Konsumen. Sedangkan perlindungan konsumen dalam penyelesaian sengketa terhadap wanprestasi dalam jual beli online, antara lain diatur dalam Pasal 23 dan Pasal 45 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Apabila pelaku usaha menolak dan/atau tidak memberi tanggapan dan/atau tidak memenuhi ganti rugi atas wanprestasi dalam jual beli online, maka konsumen diberikan hak untuk menggugat pelaku usaha dan menyelesaikan perselisihan yang timbul melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen atau dengan cara mengajukan gugatan kepada peradilan di tempat kedudukan konsumen tersebut. Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa, 2) Akibat hukum bagi debitur atau pihak yang mempunyai kewajiban melaksanakan prestasi dalam perjanjian tetapi melakukan wanprestasi, yaitu: a) membayar ganti rugi yang diderita oleh kreditur atau pihak yang mempunyai hak menerima prestasi (vide Pasal 1243 KUH Perdata), b) menerima pemutusan perjanjian disertai dengan pembayaran ganti kerugian (vide Pasal 1267 KUH Perdata), c) menerima peralihan risiko sejak saat terjadinya wanprestasi (vide Pasal 1237 ayat (2) KUH Perdata), dan d) membayar biaya perkara jika diperkarakan di pengadilan ( vide pasal 181 ayat (1) HIR). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, akademisi, praktisi, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal. Kata Kunci: Perlindungan Konsumen, Wanprestasi, dan Jual Beli Online. ============================================================================================================== ABSTRACT Didik Agung Setyawan. Juridical Review of Consumer Protection Against Default in Buying and Selling Online. Skripsi. Tegal: Law Faculty Faculty of Law Study Program, Tegal Pancasakti University. 2019. The convenience offered by the internet is a natural thing when conventional buying and selling transactions are starting to be abandoned. At present transactions via the internet are preferred because of the convenience offered. Electronic trading transactions (buying and selling online) promise a number of benefits, but at the same time also have the potential for a number of losses or fraud. This study aims to find out: 1) consumer legal protection against defaults committed by business actors in buying and selling online, 2) legal consequences arising when businesses in buying and selling online commit defaults. The type of research used is library research with normative juridical legal research approaches. The main data source used in this research is secondary data with the method of collecting literature and document study data. Data analysis method is deductively analyzed using qualitative normative methods. The results of the study can be concluded that: 1) Legal protection of the rights of consumers in buying and selling online is guaranteed in Article 4 of Law No. 8 of 199 concerning Consumer Protection. Whereas consumer protection in the settlement of disputes against defaults in buying and selling online, among others, is regulated in Article 23 and Article 45 paragraph (1) and (2) of Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection. If the business actor refuses and / or does not respond and / or does not meet compensation for defaults in the online sale and purchase, the consumer is given the right to sue the business actor and settle disputes arising through the Consumer Dispute Resolution Board or by filing a lawsuit to the court at the location of the consumer. Settlement of consumer disputes can be reached through the court or outside the court based on the voluntary choice of the parties to the dispute, 2) The legal consequences for the debtor or parties who have the obligation to carry out the achievements in the agreement but do defaults, namely: a) pay compensation suffered by the creditor or parties who have the right to receive achievements (vide Article 1243 of the Civil Code), b) receive termination of the agreement accompanied by payment of compensation (vide Article 1267 of the Civil Code), c) accept risk transfer since the time of default (vide Article 1237 paragraph (2) KUH Civil Code), and d) pay the court fee if litigated in court (vide article 181 paragraph (1) HIR). Based on the results of this study are expected to be material information and input for students, academics, practitioners, and all those who need it in the Faculty of Law, University of Pancasakti Tegal. Keywords: Consumer Protection, Default, and Buying and Selling Online