TANTANGAN PROFESIONALISME KONSELOR DALAM MENGHADAPI MUTICULTURAL ERA

Terbukanya kerjasama di lingkungan Masyarakat Ekonimi ASEAN (MEA) disamping berdampak positif, tetapi juga melahirkan dampak yang kurang menguntungkan, yakni dengan menggejalanya berbagai problema yang semakin kompleks, baik yang bersifat personal maupun sosial. Manusia sebagai makhluk sosial, tentu harus terus mengalami perubahan sosial. Perubahan sosial terjadi karena proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan di dalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap dan konsepsi nilai, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat. Untuk mempertahankan eksistensinya, manusia hidup berbangsa-bangsa, bersuku-suku dengan berbagai anekaragam budaya yang berbeda dan memiliki lingkungan sosial yang berbeda pula. Perbedaan itu bisa menimbulkan subyektifitas budaya sehingga berpengaruh pula pada upaya pemberian bantuan (bimbingan dan konseling)