Hubungan Pemberian Diet HFHF (High fat high fructose) Modifikasi AIN-93M sebagai Penyebab Obesitas terhadap Penurunan Jumlah Sel Saraf Otak Tikus Sprague Dawley (SD) Jantan.

Dewasa ini, konsumsi makanan dan minuman kaya energi, lemak dan gula melebihi dari yang direkomendasikan sehingga menyebabkan obesitas. Kondisi obesitas memicu terjadinya kematian sel saraf otak yang berhubungan dengan tingginya kadar trigliserida, rendahnya kadar HDL, stres oksidatif, dan tingginya kadar TNF-α pada individu yang obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian diet HFHF (High fat high fructose) modifikasi AIN-93M sebagai penyebab obesitas dapat menurunkan jumlah sel saraf otak. Penurunan jumlah sel saraf mengindikasikan terjadinya kematian sel saraf yang progresif. Studi eksperimental menggunakan control group post-test design dilakukan terhadap hewan coba tikus Sprague Dawley (SD) jantan. Sampel dipilih dengan cara simple random sampling untuk dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok P1 “standar AIN-93M” (n=14) dan kelompok P2 “diet HFHF modifikasi AIN-93M” (n=16). Variabel yang diukur adalah jumlah sel saraf tampak pada otak tikus SD yang telah dicat Hemotoxylin Eosin (HE), discan dengan pembesaran 400x di daerah hipokampus. Setelah itu dihitung jumlah sel saraf pada 10 lapang pandang dengan bantuan aplikasi “Cell_Count”. Hasil dianalisa menggunakan aplikasi SPSS dengan uji beda independent t-test dan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus kelompok P2 memiliki berat badan lebih besar dan jumlah sel saraf otak yang lebih sedikit dibandingkan kelompok P1 namun tidak berbeda signifikan (p=0.137). Peningkatan berat badan tikus berhubungan dengan penurunan jumlah sel sarafnya (p=0.023) dimana semakin besar peningkatan berat badan, semakin sedikit pula jumlah sel sarafnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian diet HFHF modifikasi AIN-93M sebagai penyebab obesitas, menurunkan jumlah sel saraf otak