Midun tidak habis pikir. Bagaimana mungkin Kacak- penghulu yang kaya raya, bangsawan tinggi kemenakan raja di kampungnya- menaruh iri dan dendam kepadanya, yang hanya seorang rakyat biasa? Midun merasa tidak melakukan perbuatan salah, menyinggung, atau menyakiti orang lain. Ia tidak menyadari, justru kehalusan budi pekerti dan kerendahan hatinya menyebabkan ia begitu disayangi dan dibela oleh orang-orang sekampung, sehingga menerbitkan rasa cemburu dan benci Kacak.Tak habis-habisnya kacak mencari akal untuk menjebak, menyiksa, bahkan menghabisi nyawa orang yang tak disenanginya. Niatnya tak pernah sampai karena penjagaan ayah dan guru silat Midun. Tetapi akhirnya upaya kacak berhasil juga: Midun dihukum penjara karena kesalahan yang sen...