Arahan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Berdasarkan Indeks Bahaya Erosi (IBE) Sub DAS Pitu Riase KabupatenSidrap.

ANDI NURHAWAIDAH (0008.08.14.2016). Arahan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Berdasarkan Indeks Bahaya Erosi (IBE) Sub DAS Pitu Riase KabupatenSidrap. Dibawah Bimbingan: Amir Tjoneng dan Iskandar HasanABSTRAKTujuan penelitian ini 1)Menganalisis besarnya tingkat erosi yang terjadi pada berbagai penggunaan lahan di Sub DAS Pitu Riase Kabupaten Sidrap. 2)Mengkaji laju erosi yang dapat ditoleransikan (TSL). 3)Menganalisis indeks bahaya erosi (IBE). 4)Menentukan rekomendasi penggunaan lahan di Sub DAS Pitu Riase Kabupaten Sidrap. Penelitian ini dilakasanakan di Sub DAS Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang pada bulan Februari sampai April 2018. Seiring berkembangnya teknologi, ada beberapa metode umum yang dapat digunakan untuk memprediksikan laju erosi. Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) merupakan salah satu metode yang umum digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa erosi yang terjadi di Sub DAS Pitu Riase adalah 1,8 ton/ha/thn untuk Hutan Lahan Kering Primer, 4,97 ton/ha/thn pada hutan lahan kering sekunder, 85,37 ton/ha/thn pada pertanian lahan kering campur, dan 58,03 ton/ha/thn pada semak belukar dan erosi yang dapat ditoleransikan adalah sebesar 11,99 ton/ha/thn pada hutan lahan kering primer, 11,64 ton/ha/thn pada hutan lahan kering sekunder, 8,96 ton/ha/thn pada pertanian lahan kering campur, dan 11,35 ton/ha/thn pada semak belukar. IBE di Sub DAS Pitu Riase tergolong berat pada pertanian lahan kering campur dan semak belukar. Adapun rekomendasi penggunaan lahan di Sub DAS Pitu Riase Kabupaten Sidrap untuk pertanian lahan kering campur yaitu penambahan mulsa pada lahan pertanian dan pembuatan teras gulud untuk menekan terjadinya erosi.Kata Kunci: DAS, Erosi, konservasi, TSL, dan IB