TUTURAN RITUAL DALAMPROSESI PERNIKAHAN ADATMANDAR:Kajian Semiotik

SITTI SAPIAH. Tuturan Ritual dalam Prosesi Pernikahan Adat Mandar: KajianSemiotik (dibimbing oleh Tadjuddin Maknun, Stanislaus Sandarupa, danNurhayati).Penelitian ini bertujuan mendeksripsikan heterogenitas dan menjelaskantransformasi teks tuturan dalam prosesi pernikahan adat Mandar .Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara yaitu,metode simak dan cakap, serta introspeksi dengan teknik catat, rekam, danwawancara. Adapun analisis data, menggunakan metode analisis deskriptifdipadukan dengan metode padan ekstra lingual. Teori yang digunakan adalahteori semiotik berupa heterognitas teks yang dikemukakan oleh Silverstein.Hasil penelitian menunjukkan bahwa heterogenitas teks yang ditemukandalam prosesi pernikahan adat Mandar yaitu; teks prosa, puisi (Kalindaqdaq), danteks agama yang berasal dari Alquran dan Hadis. Adapun perubahan atautransformasi yang ditemukan adalah dari segi bentuk, makna, dan fungsi.Transformasi dari segi bentuk adalah transformasi bentuk kalimat denotasimenjadi bentuk kalimat konotasi. Transformasi dari segi makna adalahtransformasi dari makna kalimat yang mengacu langsung kepada teks kalimat(denotasi) menjadi makna kalimat yang tidak mengacu langsung kepada teksnya(teks interaksional) karena pengaruh dari segi nilai rasa, sikap bahasa, serta situasidan kondisi. Transformasi teks tuturan dari segi fungsi adalah: 1) emotif menjadipuitik dan referensial, 2) konatif menjadi puitik dan referensial, 3) puitik menjadireferensial.Kata-kata kunci: heterogenitas, teks, tuturan, perkawinan, adat, Mandarxiii + 193 hlm