TINJAUAN KRIMINOLOGIS TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI KABUPATEN LUWU

ABSTRAKMUHAMMAD ARIS SADE NIM: 0130.02.40.2014. Tinjauan Kriminologis Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika di Kabupaten Luwu. Dibimbing oleh : H. BAHARUDDIN BADARU dan AHMAD FADIL.Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tindak pidana penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Luwu; dan 2) untuk mengetahui dan menganalisis upaya penanggulangan terjadinya tindak pidana penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Luwu.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan yuridis-empiris atau pendekatan tipe normatif dan empiris. Sifat penelitian ini adalah deskriptif dan preskriptif (apa yang seharusnya), di mana perpaduan tipe ini bertujuan untuk saling mendukung dan bersinergi mengungkapkan secara empiris tentang tinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Luwu. Populasi dalam penelitian ini, antara lain: Anggota Polri, Pegawai BNN, Tokoh Masyarakat, Pemakai, dan Pengedar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya tindak pidana penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Luwu, yang dimulai dari faktor yang memiliki pengaruh besar hingga kecil, adalah: faktor kecanduan psikotropika, faktor kesadaran hukum, faktor tingkat pendidikan pelaku, faktor lingkungan sosial, faktor kondisi ekonomi keluarga, dan terakhir faktor mudahnya mendapatkan narkotika. penanggulangan penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Luwu, dilakukan melalui berbagai tindakan, yaitu: (a) Upaya preventif yakni patroli pada wilayah tertentu menjadi sasaran petugas dan pembinaan keterampilan bagi pelaku yang umumnya berada pada kategori efektif hingga sangat efektif, dan (b) Upaya refresif yakni penyidikan, penuntutan, dan putusan pengadilan yang umumnya berada pada kategori kurang efektifDirekomendasi penelitian ini adalah hendaknya faktor penyebab terjadinya tindak pidana penyalahgunaan narkotika perlu mendapat perhatian serius dari para penegak hukum seperti memberi terapi bagi pecandu, meningkatkan kesadaran hukum pelaku melalui penyuluhan hukum, memberikan keterampilan kepada pelaku agar dapat mandiri, dan melakukan pengawasan yang ketat terutama terhadap tindak pidana penyalahgunaan narkotika dapat diminimalisir dan tidak lagi meresahkan masyarakat.