HAKIKAT PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA MELALUI ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)NATURE OF CIVIL SETTLEMENT OF DISPUTES THROUGH ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

ABSTRAKKamaruddin, 001.DIH.06.2009, Hakikat Penyelesaian Sengketa Perdata Melalui Alternative Dispute Resolution (ADR), dibawah bimbingan Abdullah Marlang (Promotor), Sufirman Rahman dan Hamza Baharuddin, masing-masing selaku Ko-Promotor.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Hakikat Penyelesaian Sengketa Perdata Melalui Mekanisme Alternatif Penyelesaian Sengketa, dan untuk itu perlu memahami substansi hukum dan penerapannya serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tipe penelitian ini adalah penelitian sosiologis dengan teknik analisis bahan hukum yang digunakan kualitatif dengan dukungan kuantitatif terhadap bahan-bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum dengan cara studi kepustakaan, pengamatan dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hakikat penyelesaian sengketa perdata melalui ADR di Sulawesi Tenggara adalah penyelesaian sengketa perdata secara damai melalui musyawarah untuk mencapai mufakat, sampai sekarang masih hidup, ditaati serta dipatuhi oleh masyarakat di Sulawesi Tenggara dan Implementasinya belum diterapkan sebagaimana mestinya karena pada umumnya dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang ADR tidak ada sanksi yang disediakan oleh karena dipengaruhi oleh faktor substansi hukum, budaya hukum, kesadaran hukum, sosial ekonomi dan sarana prasaranaRekomendasi penelitian ini adalah Penyelesaian sengketa perdata secara damai merupakan salah satu sila dari Pancasila yang juga sekaligus sebagai kebiasaan masyarakat adat yang sudah lama dikenal di Indonesia, dan sampai sekarang masih hidup, ditaati serta dipatuhi oleh masyarakat di Sulawesi Tenggara oleh karena itu perlu ada peraturan perundang-undangan yang mengatur lebih baik lagi dari yang ada sekarang, sehingga perlu ada sanksi yang tegas manakala para pihak tidak menempuh cara-cara penyelesaian sengketa secara nonlitigasi melalui ADR apabila terjadi sengketa diantara mereka, serta harus ada penyelesaian atas factor-faktor yang mempengaruhinya