IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA BIDANG STUDI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA KELAS IX A MADRASAH TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN DDI AS-SALMAN ALLAKUANG KECAMATAN MARITENGNGAE KABUPATEN SIDRAP

ABSTRAKN a m aN I MProgram StudiKonsentrasiJudul Tesis:::::MUHAMMAD JAWAD ABBAS0043.03.31.2012Magister Pendidikan IslamPendidikan IslamImplementasi Model Pembelajaran Think pair sharee dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Bidanng Studi Sejarah Kebudayaan Islam Kelas IX A Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren DDI As-Salman Allakuang Kec. Maritengngae Kab. SidrapTesis ini membahas tentang penerapan model pembelajaran think pair sharee terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Kelas IX A Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren DDI As-Salman Allakuang Kec. Maritengngae Kab. Sidrap. Secara garis besar, penelitian tesis ini terfokus pada penerapan model pembelajaran think pair share. (TPS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran think pair share dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di kelas IX A Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren DDI As-Salman Allakuang Kec. Maritenngngae Kab. Sidrap. Penelitian tesis ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data diperoleh dan dikumpulkan, data kemudian kelompokkan dan direduksi, selanjutnya disajikan, diverifikasi dan diinterpretasi untuk mendapatkan hasil penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran think pair share pada bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam di kelas IX a Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren DDI As-Salman Allakuang Kec. Maritengngae Kab. Sidrap dilakukan dengan tiga fase : Fase 1: thinking (berpikir) guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.Fase 2: pairing (berpasangan) guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan atau berbagai ide jika suatu persoalan khusus telah diidentifikasi.Fase 3 : share (berbagi), guru meminta pada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang hasil diskusi mereka. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan hasil diskusinya.Penerapan model pembelajaran think pair share bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam sangat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar mereka, terbukti meningkatkanya hasil belajar siswa yakni tercapainya 88 % kriteria ketuntasan minimal (75), dan hanya 12 % yang tidak mencapai kriteria ketuntatasan minimal