Kedudukan Akta Di Bawah Tangan Yang Dilegalisasi Notaris Dihubungkan Dengan Pembuktian Di Pengadilan

ABSTRAKAfni Hidayanti. Judul tesis (Kedudukan Akta Di Bawah Tangan Yang Dilegalisasi Notaris Dihubungkan Dengan Pembuktian Di Pengadilan Dibimbing oleh Hikmawati Mustmain dan Satri Hasyim). Tujuan penelitian: (1) Untuk mengetahui dan menganalisis kekuatan pembuktian akta di bawah tangan yang dilegalisasi Notaris; (2) Untuk mengetahui dan menganalisis tanggung jawab Notaris atas kebenaran akta di bawah tangan yang dilegalisasinya dalam pembuktian di Pengadilan.Metode penelitian adalah pendekatan perundang-undangan. Pendekatan perundangan-undangan adalah pendekatan yang dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang ditangani.Hasil penelitian: (1) Akta dibawah tangan baru mempunyai kekuatan bukti materiil setelah dibuktikan kekuatan formilnya sedangakan kekuatan pembuktian formilnya baru terjadi, bila pihak-pihak yang bersangkutan mengetahui akan kebenaran isi dan cara pembuatan akta itu, dengan demikian akta dibawah tangan berlainan dengan akta otentik, sebab bilamana satu akta dibawah tangan dinyatakan palsu, maka yang menggunakan akta dibawah tangan itu sebagai bukti haruslah membuktikan bahwa akta itu tidak palsu; (2) Tanggung jawab Notaris terhadap akta di bawah tangan hanya sebagai saksi karena Notaris hanya menyaksikan dan melegalkan akta tersebut.Saran: (1) Terhadap para pihak yang akan melakukan perjanjian dalam suatu akta, kiranya membuat akta dihadapan notaris sehingga memberikan bentuk pertanggungjawaban penuh terhadap isi akta tersebut; (2) Terkhusus kepada perbankan bahwa perlu diketahui tanda tangan notaris dalam akta di bawah tangan itu tidak serta merta memberikan penjelasan bahwa isi akta tersebut sah dan memiliki kekuatan pembuktian sebagaimana yang dimiliki oleh akta otentik