HAKIKAT KEADILAN RESTORATIF (RESTORATIVE JUSTICE) DALAM PENYELESAIAN KASUS TINDAK PIDANA RINGAN (Studi pada Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Barat)

ABSTRAKJoko Hartanto, NIM : 0014.DIH.12.2013, Hakikat Keadilan Restoratif (Restorative Justice) Dalam Penyelesaian Kasus Tindak Pidana Ringan (Studi pada Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Barat), di bawah bimbingan Hambali Thalib sebagai Promotor, Sufirman Rahman dan Muhammad Syarif Nuh masing-masing sebagai Ko-Promotor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, menjelaskan dan menemukan hakikat keadilan restoratif pada penegakan hukum terhadap kasus tindak pidana ringan. Selain itu, untuk menganalisis, menjelaskan dan menemukan penerapan keadilan restoratif pada penyelesaian kasus tindak pidana ringan, dan untuk menganalisis, menjelaskan dan menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan keadilan restoratif pada penyelesaian perkara tindak pidana ringan. Tipe penelitian ini adalah penelitian hukum sosiologis (Socio legal research) atau termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan secara non doktriner, yang memandang hukum sebagai gejala sosio empirik yang teramati dalam pengalaman. Hukum tidak dikonsepsikan sebagai bentuk norma yang abstrak dan normatif belaka, melainkan sebagai gejala empirik yang dapat diamati pelaksanaannya, dengan titik berat pengungkapannya pada masalah penerapan keadilan restoratif pada kasus tindak pidana ringan, sebagai suatu proses yang tersendiri dalam masyarakat, yang bertujuan mempertahankan hukum dan ketertiban. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa : 1) Hakikat keadilan restoratif pada penegakan hukum terhadap kasus tindak pidana ringan merupakan suatu penyelesaian yang bukan hanya sekedar alat untuk mendorong seseorang, untuk melakukan kompromi terhadap terciptanya kesepakatan, tetapi pendekatan dimaksud menembus ruang hati dan pikiran para pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian, dalam memahami makna dan tujuan dilakukannya suatu pemulihan, dan sanksi yang diterapkan adalah sanksi yang memulihkan dan bersifat mencegah; 2) Penerapan keadilan restoratif pada penyelesaian kasus tindak pidana ringan ditempuh dengan memanfaatkan pola mediasi penal sebagai sarana yang melibatkan para pihak yang terkait yang difasilitasi oleh mediator dan diversi sebagai sebuah tindakan atau perlakuan untuk mengalihkan, atau menempatkan pelaku tindak pidana keluar dari sistem peradilan pidana; dan 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan keadilan restoratif pada penyelesaian kasus tindak pidana ringan, adalah substansi hukum, struktur hukum dan kultur hukum.Sebagai rekomendasi dari hasil penelitian ini, adalah : 1) Dalam rangka mendorong para pihak yang terlibat penyelesaian kasus tindak pidana ringan, maka hendaknya aparat penegak hukum lebih berinisiatif atau berprakarsa untuk menerapkan pendekatan restoratif di dalam penyelesaian suatu tindak pidana berdasarkan kewenangan diskresi yang dimilikinya; 2) Untuk mengefektifkan penggunaan pendekatan restoratif dalam penyelesaian tindak pidana ringan, maka sangat penting untuk diakomadasi di dalam kebijakan legislatif hukum pidana, baik dalam lingkup hukum pidana materil, hukum pidana formil dan hukum pelaksanaan pidana; dan 3) Untuk tidak terjadinya tumpang tindih wewenang dalam pemanfaatan pendekatan restoratif dalam penyelesaian tindak pidana ringan, maka hendaknya dirumuskan secara cermat dengan memperhatikan ruang lingkup kewenangan masing-masing instansi penegak hukum, sehingga tidak menyulitkan bagi aparat penegak hukum di dalam proses penarapan dan pelaksanaanny