DIVERSI SEBAGAI BENTUK PENYELESAIAN PERKARA PIDANA ANAK MELALUI PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE OLEH PENYIDIK

ABSTRAKAMINUDDIN DG LAU: 0109.02.41.2014. Diversi Sebagai Bentuk Penyelesaian Perkara Pidana Anak Melalui Pendekatan Restorative Justice Oleh Penyidik. Dibimbing oleh: H. LA ODE HUSEN dan ABDUL AGIS.Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas Diversi dengan pendekatan Restorative Justice dalam penanganan tindak pidana anak di Kepolisian Sektor Rappocini. 2) untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Diversi pada tingkat Penyidikan di Kepolisian Sektor Rappocini.Tipe penelitian ini adalah penelitian tipe penelitian hukum Sosiologis Yuridis. Sosiologis untuk melihat hukum sebagai gejala sosial (kenyataan yang terjadi di lapangan) dan pendekatan Yuridis Normatif (hukum positif) adalah pendekatan yang meninjau pada segi-segi yuridis, peraturan perundang-undangan yang berlaku.Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas diversi berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak bahwa Diversi wajib dilaksanakan dalam setiap tingkatan pemeriksaan, baik di tingkat penyidikan, penuntutan maupun pemeriksaan di persidangan. (1) Diversi dengan pendekatan Restorative Justice dalam penanganan tindak pidana anak khususnya di kantor Kepolisian Sektor Rappocini telah terlaksana dengan baik, namun hasilnya tidak menunjukkan adanya penurunan tingkat kejahatan atau tindak pidana yang dilakukan oleh anak, hal itu menggambarkan bahwa hasil dari proses diversi kurang efektif dalam memberikan efek jera baik itu secara langsung kepada anak sebagai pelaku tindak pidana maupun secara tidak langsung kepada masyarakat luas khususnya anak-anak lain dan (2) Substansi hukum, struktur hukum, budaya dan kultur masyarakat, dan sarana dan prasarana merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan diversi dengan pendekatan Restorative Justice dalam penanganan tindak pidana anak di Kepolisian Sektor Rappocini.Rekomendasi penelitian ini adalah agar diversi sebagai bentuk penyelesaian perkara pidana anak, dapat lebih disosialisasikan lagi secara komprehensif kepada aparat penegak hukum dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti substansi hukum, struktur hukum, budaya dan kultur masyarakat, sarana dan prasarananya agar penyelesaian perkara pidana anak melalui diversi dapat lebih diefektifkan di masa yang akan datang