Perempuan dan politik (studi terhadap peluang dan hambatan calon legislatif perempuan di masyarakat pada pemilu legislatif 2019 di Kota Pangkalpinang)

Tulisan ini mengkaji perempuan dan juga politik yang masih menjadi problema utama ketika kaum perempuan terjun ke dunia politik serta peluang dan hambatannya. Mengingat masih sedikitnya kaum perempuan yang berada dalam ranah politik yang masih mendapatkan tanggapan negatif dan budaya patriarki yang masih mengakar. Tujuan dari tulisan ini untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat terkait adanya kaum perempuan yang berkiprah dalam ranah publik khususnya bidang politik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Modal Sosial Pieere Bourdiue yang terdapat tiga unsur utama yaitu habitus, ranah (arena) dan modal yang terbagi menjadi modal sosial,ekonomi,budaya dan simbolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan purposive sampling dengan menemukan 17 informan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan cara reduksi data, pemyajian data dan penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukan gambaran mengenai pandangan masyarakat terhadap kaum perempuan yang ada dalam ranah politik di Kota Pangkalpinang. Peneliti menemukan padangan masyarakat yang masih bersifat negatif namun juga menemukan pandangan-pandangan positif yang mendukung kaum perempuan yang ada dalam bidang politik. Ada beberapa peluang kaum perempuan untuk bisa mendapatkan akses politiknya di masyarakat seperti penentuan nomor urut, ditempat di daerah pilihan strategis, proses kampanye door to door dan mempunyai banyak relasi sosial di masyarakat. selanjutnya juga terdapat hambatan kaum perempuan dalam yang terdiri dari faktor internal seperti kurang percaya diri, minim pengetahuan politik, dan minim pendanaan, sedangkan untuk faktor eksternalnya seperti terbatasnya dukungan dari masyarakat, streotype masyarakat, kurangnya dukungan sesama kaum perempuan dan kurangnya dukungan politi