Ujaran kebencian verbal bullying siswa sekolah dasar di kota Pangkalpinang

Tulisan ini mengkaji tentang perilaku ujaran kebencian verbal bullying oleh siswa sekolah dasar di Kota Pangkalpinang. Mengingat dampak jangka panjang dari ujaran kebencian verbal bullying namun masyarakat justru tidak menyadari urgensinya. Tujuan dari tulisan ini untuk mendeskripsikan apa saja jenis ujaran kebencian verbal bullying yang dilakukan oleh siswa SD di Kota Pangkalpinang serta faktor pendorongnya. Untuk menganalisis masalah ini digunakan teori kontrol sosial oleh Travis Hirschi (1969). Teori ini tedapat empat unsur utama dalam mengkaji kenakalan siswa yaitu attachment, commitment, involvement, dan beliefs. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan purposive sampling dan menemukan 34 informan yaitu siswa, orang tua dan pihak sekolah. Selanjutnya, tulisan ini dilakukan dengan tiga tahapyakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tujuh jenis ujaran kebencian verbal bullying yang terjadi dikalangan anak sekolah dasar di Kota Pangkalpinang. Jenis yang pertama adalah berdasarkan kata kasar, kedua yaitu memberi julukan, ketiga adalah berdasarkan kondisi fisik, keempat yaitu berdasarkan kondisi keluarga, kelima yaitu berdasarkan ras dan etnis, jenis yang keenam ialah berdasarkan nama orang tua dan ketujuh adalah mengubah nama asli. Sementara untuk faktor penyebab siswa sekolah dasar di Kota Pangkalpinang melakukan ujaran kebencian verbal bullying ada tiga. Faktor yang pertama ialah lingkungan pergaulan dan perilaku meniru, kedua adalah menunjukkan superioritas dan ketiga adalah mencari perhatian. Selanjutnya hasi penelitian ini dianalisis menggunakan teori kontrol sosial dari Travis Hirschi pada tahun 1969 dengan melihat dari empat unsur yang menjadi unsur utama dalam analisis teorinya yaitu attachment, commitment, involvement, dan beliefs