Eksistensi, fungsi dan nilai sosial budaya kesenian betiong begubang di Masyarakat Dusun Langkang kabupaten Belitung Timur

Penelitian ini membahas tentang keberadaan kesenian Betiong Begubang di Masyarakat Dusun Langkang yang masih bertahan hingga sekarang. Masyarakat di Dusun Langkang ini masih menggunakan warisan budaya berupa hiburan musik tradisional Betiong Begubang di setiap acara yang mereka lakukan.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsionalisme dari Bronislaw Malinowski yang menjelaskan mengenai segala aktivitas budaya adalah untuk memenuhi kebutuhan naluri makhluk manusia yang berhubungan dengan kehidupannya. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 10 orang. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan cara reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan menunjukan gambaran sosial budaya dari masyarakat Dusun Langkang yang masih menjaga warisan budaya berupa hiburan musik yakni kesenian Betiong Begubang. Keseniaan Betiong Begubang dari dulu hingga sekarang ditengarai memiliki peranan penting bagi masyarakat Dusun Langkang. Selain untuk memeriahkan berbagai macam acara tradisi dan adat tentunya kesenian ini juga memiliki tantangan dan upaya yang harus dilakukan sehingga kesenian tersebut tetap eksis hingga sekarang. Selain itu dari kesenian Betiong Begubang, peneliti juga akan melihat fungsi dan nilai-nilai yang masih dijaga oleh masyarakat sampai saat ini. Adapun fungsi dari kesenian ini terdiri dari: fungsi hiburan, fungsi sebagai mata pencarian, fungsi sebagai warisan budaya, fungsi menjaga ikatan kekeluargaan dan fungsi sebagai pengungkapan emosional