Pengaruh kemiringan mata pisau terhadap produktivitas mesin pencacah pelepah sawit untuk pakan sapi

Pelepah kelapa sawit merupakan limbah yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak, Pelepah kelapa sawit tersebut dicacah menggunakan mesin pencacah agar pelepah sawit mudah dicerna dengan baik. Sebelumnya sudah ada mesin pencacah pelepah sawit hasil kuliah kerja nyata(KKN), tetapi mesin tidak bekerja dengan baik dikarenakan hasil cacahan terjepit oleh mata pisau dan membuat mesin pencacah berhenti beroperasi. Oleh karena itu dilakukan perbaikan dari mesin sebelumnya dengan menambahkan elemen pendorong pada mata pisau penghalus, berupa plat 7x2 cm diposisikan pada ujung mata pisau, terpasang secara bersilang dan memiliki kemiringan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sudut kemiringan 100 cacahan pelepah terjepit berkapasitas 0 kg/jam, sudut kemiringan 200 berkapasitas 94,25 kg/jam dengan hasil cacahan sangat halus, sudut kemiringan 300 berkapasitas 232,77 kg/jam dengan hasil cacahan tidak halus, sudut kemiringan 400 berkapasitas 255,48 kg/jam dengan hasil cacahan sangat tidak halus, kemiringan gabungan 200, 300 dan 400 berkapasitas 171,33 kg/jam dengan hasil cacahan halus. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh kemiringan bahwa semakin besar kemiringan pisau maka semakin besar kapasitas yang dihasilkan, semakin sedikit cacahan yang tertinggal serta membuat hasil cacahan semakin kasar dan demikian sebaliknya. Dari hasil survei sudut kemiringan variasi gabungan 200, 300 dan 400 dipilih untuk diterapkan, karena memiliki tingkat kapasitas dan kehalusan cacahan yang optimal