Analisis kompos padat bulu ayam dengan penambahan MOL ikan, MOL pepaya, kotoran sapi dan kotoran ayam

Limbah bulu ayam dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kompos menggunakan berbagai jenis Mikroorganisme Lokal (MOL) sebagai Bioaktivator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah nutrisi dari berbagai kombinasi bahan pengomposan yang berbeda dan untuk mengetahui kombinasi berbagai bahan pengomposan yang memiliki nutrisi optimal dengan zat besi terendah. Metode penelitian adalah eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 9 perlakuan , yaitu, P0: 2 Kg Bulu Ayam + 0,01 L EM4, P1: 2 Kg Bulu Ayam + 0,01 L MOL dari Ikan, P2: 2 Kg Bulu Ayam + 0,01 L MOL Pepaya, P3: 2 Kg Bulu Ayam + 0,40 Kg Kotoran Ayam, P4: 2 Kg Bulu Ayam + 0,40 Kg Kotoran Sapi, P5: 2 Kg Bulu Ayam + 0,01 liter Mol Ikan + 0,40 Kg Kotoran Ayam, P6: 2 Kg Bulu Ayam + 0,01 liter Mol Ikan + 0,40 Kg Kotoran Sapi, P7: 2 Kg Bulu Ayam + 0,01 liter Mol Pepaya + 0,40 Kg Kotoran Ayam, dan P8: 2 Kg Bulu Ayam + 0,01 liter Mol Pepaya + 0,40 Kg Kotoran Sapi. Setiap perlakuan terdiri dari 3 pengulangan, 27 unit eksperimental dan terdiri dari 3 sampel sehingga ada 81 unit percobaan kompos padat di polybag. Variabel yang diamati adalah suhu, warna kompos, kadar air, pH, C-Organik, N-Total, C / N Rasio, fosfor, kalium, besi, magnesium dan kalsium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa N-Total kompos bulu ayam dengan berbagai aktivator melebihi batas minimum SNI. Penambahan MOL ikan, MOL pepaya, kotoran ayam dan kotoran sapi memiliki kandungan nutrisi yang relatif sama. Perawatan bulu ayam dengan penambahan MOL Ikan dan kotoran ayam memiliki kandungan zat besi yang lebih rendah dibandingkan kombinasi lainnya