Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Gender Peserta Didik SMA Negeri 9 Makassar

Abstrak – Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment (eksperimen semu) dengan desain treatment by level 2x2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan pemecahan masalah antara: (1) peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan yang diajar menggunakan model pembelajaran inquiri terbimbing, (2) peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan yang diajar menggunakan model pembelajaran inquiri terbimbing pada gender laki-laki (3) peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan yang diajar menggunakan model pembelajaran inquiri terbimbing pada gender perempuan, dan (4) interakasi antara model pembelajaran (berbasis masalah dan inqiri terbimbing) dan gender terhadap keterampilan pemecahan masalah peserta didik. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 9 Makassar. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Kelas X MIA5 dan MIA7 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA8 dan MIA9 sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) terdapat perbedaan keterampilan pemecahan masalah antara peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan yang diajar menggunakan model pembelajaran inquiri terbimbing, (2) untuk peserta didik gender laki-laki terdapat perbedaan keterampilan pemecahan masalah yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran inquiri terbimbing, (3) untuk peserta didik gender perempuan terdapat perbedaan keterampilan pemecahan masalah yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran inquiri terbimbing, dan (4) tidak terdapat interakasi antara model pembelajaran dan gender terhadap keterampilan pemecahan masalah peserta didik, Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menentukan strategi dan model pembelajaran yang inovatif untuk memperbaiki kualitas pembelajaran supaya peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatakan keterampilan pemecahan masalah peserta didik