Jejak Kedatangan Majapahit di Pulau Ambon

Kakawin Nāgarakŗtāgama describes Majapahit's territory during its victorious day almost covering the current area of the Nusantara, including the Ambon Island in the region of the Maluku Islands. However, there are only small trace of physical evidence and literary data that can prove the existence of Majapahit influence in Ambon Island, or in other words, there is no absolute proof that can be accepted by academician. The people of Ambon Island who are illiterate have an oral tradition of telling the history. Ema village in Ambon Island has an oral tradition that tells the arrival of Majapahit. This study used oral tradition analysis method also by field observation to find related artefactual data and supported by relevant literature review. Based on the results of oral tradition studies, it is known that the arrival of the delegates of Majapahit Kingdom in Ema Village is a real historical event occurred and supported by evidence of artefactual data found in the field. The results of this study became the first primary reference of historical events that occurred in the Ambon island after so long that the published literature earlier did not contain clear evidence of the interaction or the coming of the Majapahit Kingdom in Ambon Island. The result of this study is also sufficient to prove that Ambon Island is not the territory of Majapahit Kingdom.Kakawin Nāgarakŗtāgama menggambarkan wilayah kekuasaan Majapahit pada masa kejayaannya hampir mencakup wilayah Kepulauan Nusantara saat ini, termasuk wilayah Pulau Ambon di Kepulauan Maluku. Namun jejak-jejak bukti fisik dan data literatur yang dapat membuktikan eksistensi kekuasaan Majapahit di Pulau Ambon sangat minim atau bisa pula dikatakan tidak ada yang secara mutlak menjadi bukti yang dapat diakui di kalangan akademis. Masyarakat di Pulau Ambon yang niraksara memiliki tradisi lisan sebagai penyampai kisah sejarah. Negeri Ema di Pulau Ambon memiliki tradisi lisan yang mengisahkan kedatangan Majapahit. Penelitian ini menggunakan metode analisis tradisi lisan, penelusuran lapangan untuk menemukan data artfaktual yang terkait, didukung oleh kajian literatur yang relevan. Berdasarkan hasil kajian tradisi lisan, diketahui bahwa kedatangan utusan Kerajaan Majapahit di Negeri Ema adalah suatu peristiwa sejarah yang nyata terjadi dan didukung pula oleh bukti data artefaktual yang ditemukan di lapangan. Hasil kajian ini menjadi yang pertama menghasilkan bukti primer peristiwa sejarah yang terjadi di Pulau Ambon dengan Majapahit setelah selama ini berbagai literatur yang dipublikasikan terdahulu tidak menuliskan bukti-bukti yang jelas mengenai peristiwa interaksi atau kedatangan Kerajaan Majapahit di Pulau Ambon. Hasil kajian ini juga cukup menjadi bukti bahwa wilayah Pulau Ambon bukanlah wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit