PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO USAHA TERNAK AYAM POTONG DI KECAMATAN BATHIN SOLAPAN DITINJAU MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS POLA KEMITRAAN PT. SATWA MITRA ANUGERAH)

ABSTRAK Nur’asiah, (2019): Penerapan Manajemen Risiko Usaha Ternak Ayam Potong di Kecamatan Bathin Solapan ditinjau Menurut Perspektif Ekonomi Islam. Rendahnya kualitas DOC yang diterima peternak yang mengakibatkan peternak mengalami kerugian besar, risiko produksi yang tidak stabil mengakibatkan ayam banyak mengalami kematian dan fluktuasi harga pasar yang melambung tinggi mengakibatkan pemanenan terhambat. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana penerapan manajemen risiko usaha ternak ayam potong di Kecamatan Bathin Solapan dan bagaimana tinjauan ekonomi Islam tentang penerapan manajemen risiko usaha ternak ayam potong di Kecamatan Bathin Solapan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilakukan di Kecamatan Bathin Solapan dengan jumlah populasi 24 orang keseluruhan peternak ayam potong di Kecamatan Bathin Solapan, dengan teknik total sampling. Sumber data yang penulis gunakan yaitu data primer dan data skunder dan metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penerapan manajemen risiko usaha ternak ayam potong di Kecamatan Bathin Solapan diantaranya: Planning (perencanaan) yaitu diawali dengan planning (perencanaan) sebelum DOC (day old chick) datang di kandang atau persiapan kandang dan alat-alat yang digunakan untuk proses budidaya ayam broiler. Handling (penanganan) yang paling diutamakan disaat ayam terkena penyakit. penanganan tersebut bisa dilakukan dengan cara vaksin atau pemberian obat atau vitamin yang cocok untuk penyakit ayam. Monitoring (pemantauan) dalam budidaya ayam broiler ini dipantau oleh peternak dan PPL yang sudah disediakan oleh perusahaan, PPL datang dikandang setiap 3 hari sekali, mengontrol bobot ayam dan memberikan penilaian. Assesment (penilaian) yang terutama pada keadaan ayam yang sehat, karena ayam yang sehat akan mudah untuk dilakukan pemanenan. Dalam tinjauan ekonomi Islam terhadap penerapan manajemen risiko usaha ternak ayam potong di Kecamatan Bathin Solapan dengan pola kemitraan masih belum efisien. Penerapan pola kemitraan yang dijalankan ada kesamaan dengan konsep syirkah. Dimana lebih kepada syirkah mudharabah, dimana pihak perusahaan dalam menjalankan kemitraan dengan peternak bertindak sebagai pemilik modal (shahibul mal) dan peternak sebagai pekerja/pelaksana (mudharib). Namun secara keseluruhan pola kemitraan tersebut tidak bisa dikatakan sebagai syirkah murni. Jika dilihat dari pelaksanaan lapangan terlihat bahwa pihak perusahaan memiliki beberapa keuntungan jika semakin banyak masyarakat yang ingin bermitra yaitu dari penjualan day old chick (DOC), pakan ayam dan obat-obatan serta selisih harga ayam pedaging dari peternak ke pasar umum. Kata Kunci: Manajemen Risiko dan Usah