HAKIKAT DOA NABI MUSA DALAM AL-QURAN (KOMPERATIF ANTARA TAFSIR AL-AZHAR DAN TAFSIR AL-MUNIR

Komunikasi antar manusia disebut interpersonal communication, sedangkan komunikasi manusia dengan Allah swt disebut doa alias transcendental communication. Doa memiliki saham yang sangat besar untuk mengurangi beban kehidupan, karena itu Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a pernah berwasiat, “Tahanlah badai ujian dengan doa. Berdoa merupakan sarana yang paling tepat bagi kita mengajukan permohonan kepada Allah, yang juga sebagai amal qauliyah yang paling disenangi oleh Allah, oleh karena itu Allah berjanji akan mengabulkan doa bagi siapa saja yang memohon kepadanya sesuai tuntutan serta petunjuk dari Allah dan Rasulullah. Allah akan teramat senang dan cinta terhadap hambanya yang bersedia memohon kepadanya, sebaliknya Allah benci dan murka terhadap yang enggan untuk memohon kepadanya, karena seorang hamba yang tidak mau berdoa kepada Allah adalah hamba yang tercela dan mencerminkan sikap sombong. Didalam al-Quran Allah telah mencantumkan doa-doa Nabi dengan jelas, mulai dari Nabi Adam sampai kepada Nabi kita yang terakhir yakni Nabi Muhammad SAW, al-Quran yang terdiri dari 114 surat didalam nya terdapat sekitar 26 surat dan 92 ayat, sedangkan di dalam buku yang berudul 400 doa pilihan bahwasanya doa Nabi itu terdapat sebanyak 60 ayat dalam 21 surat