KREDIT BERMASALAH DAN LANGKAH PENYELESAIANNYA PADA DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang)

Herawati, (2017): Kredit Bermasalah Dan Langkah Penyelesaiannya Pada Dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)-Mandiri Perdesaan Ditinjau Menurut Ekonomi Islam (Studi Kasus Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang) Penelitian ini dilatar belakang tentang adanya tunggakan yang terjadi pada dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)-Mandiri Perdesaan di Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang. Fokus penelitian ini adalah apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit bermasalah pada dana Simpan Pinjam Perempuan, bagaimana langkah penyelesaian kredit bermasalah pada dana Simpan Pinjam Perempuan, dan bagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap kredit bermasalah dan langkah penyelesaian pada dana Simpan Pinjam Perempuan PNPM-Mandiri Perdesaan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan di PNPM-Mandiri Perdesaan di Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengurus UPK SPP PNPM-Mandiri Perdesaan yang berjumlah 4 orang dan nasabah yang mengalami penunggakan berjumlah 18 kelompok sebanyak 216 orang. Sedangkan sebagai sampel yaitu 4 orang pengurus UPK dengan menggunakan tekhnik Total Sampling dan 20% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 43 orang menggunakan tekhnik Purposive Sampling, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket dan studi pustaka. Data dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang kemudian dianalisis menggunakan analisis Deskriftif Kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu faktor yang menyebabkan kredit bermasalah pada dana SPP yang pertama: faktor dari nasabah karena ketidaksesuaian penggunaaan dana dengan rencana awal, usaha tidak lancar, kedua: faktor dari pihak PNPM-MP yaitu: rendahnya pengawasan pihak PNPM-MP terhadap usaha nasabah, tidak adanya jaminan dan tidak ada sangsi yang diberikan oleh pihak PNPM-MP ketika nasabah tidak bisa membayar angsuran tepat waktu. Usaha penyelesaiannya yaitu melakukan upaya pencegahan dengan cara penilaian proposal, pemeriksaan berkas pinjaman, penilaian kelayakan pemberian pinjaman dengan melihat prinsip 3 C (Character, Capacity, Condition of Economy), serta penyelesaiannya berdasarkan kolektibilitas pinjaman yaitu dalam perhatian khusus (dengan menelphon nasabah), kurang lancar (mendatangi nasabah dengan memeberikan peringatan), diragukan (penagihan secara langsung) dan macet (penjadwalan kembali serta penurunan suku bunga). Bila ditinjau menurut ekonomi Islam dari segi tolong menolong sudah sesuai dngan prinsip ekonomi Islam, dan memberikan keringanan kepada nasabah dalam kesulitan untuk membayar angsuran, dijelaskan dalam Q.S Al-Baqarah:280. Namun dalam segi pengembalian pinjaman, PNPM-MP masih menggunakan sistem bunga dan tidak sesuai dengan sistem ekonomi Islam yang menggunakan prinsip bagi hasil