PERAN KONSELOR DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL PADA WARGA BINAAN KASUS PENCURIAN (STUDI DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II PEKANBARU)

Layanan konseling Individual merupakan salah satu teknik konseling yang berpusat pada individu. Yang mana dalam prakteknya berupa suatu hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara konselor dan seorang klien. Pada penelitian ini penulis membahas mengenai peran konselor dalam memberikan layanan konseling individual pada warga binaan kasus pencurian, terkhusus pada warga binaan kasus pencurian dikarenakan kasus pencurian ini biasanya dilakukan karena faktor ekonomi, dan biasanya pencurian ini dilakukan karena adanya faktor dari dalam diri individu itu sendiri, maka layanan yang tepat diberikan oleh seorang konselor yaitu berupa layanan konseling individual. Dan yang berperan kuat dalam pelaksanaan layanan konseling individual ini adalah konselor itu sendiri. Dalam penelitian ini konselor menggunakan penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah serta dalam teknik kualitatif ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi dalam pencarian hasil penelitiannya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut adalah peran konselor dalam memberikan layanan konseling individual pada warga binaan kasus pencurian di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Pekanbaru adalah cukup berperan, dikarenakan mereka yang sudah di berikan layanan konseling individual ini merasa jadi lebih ringan masalahnya serta puas akan solusi yang telah diberikan oleh konselor. Selain itu setelah diberikan layanan konseling individual ini mereka jadi bertekad tidak akan mengulangi kasus yang serupa lagi untuk kedua kalinya, dan merubah prilaku mereka ke arah yang lebih positif. Kata Kunci: Peran Konselor, Layanan Konseling Individual, Warga Binaan, Kasus Pencuria