ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN JESSICA KUMALA WONGSO PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM

Kasus Jessica Kumala Wongso menjadi bahan pembicaraan publik sejak awal Januari 2016 yang lalu. Dia dituduh sebagai tersangka pembunuhan atas Wayan Mirna Salihin yang keracunan sianida pada segelas es kopi yang diminumnya, di sebuah kafe di Jakarta Pusat. Detikcom sebagai media online, gencar memberitakan perkembangan kasus dari Jessica Kumala Wongso hingga masuk pada proses persidangan. Gencarnya pemberitaan terhadap Jessica Kumala Wongso ini tidak lepas dari adanya framing. Framing dalam sebuah berita bertujuan untuk menojolkan sisi yang dianggap penting dan mengaburkan bagian yang dianggap kurang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran framing yang dilakukan detikcom terhadap kasus Jessica Kumala Wongso. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Kemudian teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah melalui analisi isi framing yang merupakan salah satu instrumen dari teknik observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model framing model zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Hasil dari penelitian, framing yang dibentuk oleh detikcom terhadap kasus Jessica Kumala Wongso ini adalah, detikcom berusaha untuk menampilkan sisi negatif dari Jessica Kumala Wongso, dan berusaha untuk menyudutkan posisi Jessica yang berstatus terdakwa dengan menampilkan fakta-fakta yang didapat oleh detikcom kedalam berita. Detikcom berusaha melakukan framing terhadap kasus Jessica dengan mencoba menyederhanakan peristiwa yang panjang dan cukup rumit. Bagian berita seperti judul, lead, maupun pernyataan sumber memegang peranan besar dalam framing ini. karena ketika melihat sebuah berita khalayak justru akan membaca judul atau lead terlebih dahulu. Pemberitaan ini diamati dengan menggunakan struktur sintasksis, skrip, tematik dan retoris pada analisis framing modeal Pan dan Kosicki. Detikcom melakukan framing melalui judul berita, lead, serta kutipan sumber, serta kelengkapan 5W + 1H di dalam berita. kemudian adanya penekanan fakta yang digunakan detikcom guna membenarkan gagasan yang ditampilkan detikcom, yang menunjukkan detikcom gencar melakukan pemberitaan terhadap Jessica Kumala Wongso. Kata Kunci: Framing, Detikcom, Jessica Kumala Wongs