PENGARUH PENERAPAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM BERWUDHU PADA MATA PELAJARAN FIKIH DI MADRASAH TSANAWIYAH UMMATAN WASATHAN PESANTREN TEKNOLOGI RIAU

Banyak sekali metode yang pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah metode demonstrasi. Dalam mengajarkan praktek-praktek agama, Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik Agung banyak mempergunakan metode ini. Seperti mengajarkan cara-cara wudhu, sholat, haji, dan sebagainya, ini dipraktekkan oleh nabi Muhammad SAW, kemudian barulah dikerjakan oleh ummatnya. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di kelas VII di MTs. Ummatan Wasathan Pesantren Teknologi Riau penulis menemukan gejala-gejala seperti, masih ada sebagian siswa yang kurang sempurna membasuh wajah dari dahi hingga ke dagu, masih ada sebagian siswa yang belum mengerti batas membasuh kaki. Berdasarkan gejala tersebut maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode Demonstrasi terhadap Kemampuan Siswa dalam Berwudhu pada Mata Pelajaran Fikih di MTs. Ummatan Wasathan Pesantren Teknologi Riau. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh penerapan metode demonstrasi terhadap kemampuan siswa dalam berwudhu pada mata pelajaran Fikih di MTs. Ummatan Wasathan Pesantren Teknologi Riau? Penelitian ini dilakukan di MTs. Ummatan Wasathan Pesantren Teknologi Riau, pada tanggal 28 Juli sampai 26 November 2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII, sedangkan objek adalah penerapan metode demonstrasi terhadap kemampuan siswa dalam berwudhu pada mata pelajaran Fikih di MTs. Ummatan Wasathan Pesantren Teknologi Riau. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data yang diperoleh di lapangan dan setelah dianalisa dengan berpedoman pada nilai tes “t”, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode demonstrasi dapat mempengaruhi dan menimbulkan perbedaan kemampuan siswa dalam berwudhu, Hal ini dapat dilihat dari kemampuan berwudhu siswa yang menunjukkan perbedaan, dikelas eksperimen diperoleh mean 85,5 sedangkan kelas kontrol diperoleh mean 77,5. Perbedaan tersebut terlihat pada ttabel baik taraf signifikan 5% maupun 1% dimana diperoleh harga “t” taraf 5% = 2,02 dan taraf 1% = 2,69 sedangkan harga thitung 5,33 ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Jadi, penerapan metode demonstrasi berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam berwudhu pada mata pelajaran Fikih di kelas VII Pa.1 Madrasah Tsanawiyah Ummatan Wasathan Pesantren Teknologi Riau. Artinya, semakin baik penerapan metode demonstrasi maka semakin baik pula kemampuan siswa dalam berwudhu